Melihat kondisi tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terpaksa maklum. Karena perlambatan ekonomi adalah fenomena global dan terjadi hampir di semua negara di dunia.
"Pastilah (Jokowi maklum). Kan semua orang tahu, bahwa hampir tidak ada negara yang triwulan II-nya lebih baik dari triwulan I. Kebanyakan menurun," ungkap Bambang saat akan meninggalkan Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dilihat dari besaran pertumbuhan, kan sebenarnya kita relatif tinggi. Kebanyakan negara itu 2% dan 3%," imbuhnya
Kebutuhan Indonesia untuk ekonominya tumbuh tinggi agar bisa mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Makanya pemerintah mengejar target pertumbuhan tetap tinggi.
"Kita waspadai kan urusan kita sendiri, yaitu urusan kemiskinan dan pengangguran, jadi pertumbuhan harus tetap didorong ke 5%. Meskipun berat karena tren dunia itu melambat bukannya membaik," tuksanya.
Berikut kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal I-2015 ke kuartal II-2015:
- Amerika Serikat 2,9% menjadi 2,5%
- Korea Selatan 2,5% menjadi 2,2%
- Inggris 2,9% menjadi 2,6%
- Singapura 2,8% menjadi 1,7%
- China stagnan di 7%











































