Proyek KA di Luar Jawa Tak Menguntungkan, Tapi Bisa Kerek Ekonomi

Proyek KA di Luar Jawa Tak Menguntungkan, Tapi Bisa Kerek Ekonomi

Feby Dwi Sutianto - detikFinance
Rabu, 12 Agu 2015 09:49 WIB
Jakarta - Pembangunan jalur kereta di luar Pulau Jawa hingga Sumatera dinilai masih belum menguntungkan secara bisnis. Akhirnya pemerintah melalui Kementerian Perhubungan akan masuk untuk membiayai dan mengembangkan jaringan kereta di Pulau Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Bila proyek kereta terealisasi, maka ekonomi daerah bisa ikut bergeliat.

"Sekarang membangun kereta di luar Jawa, berpikirnya untuk pengembangan wilayah. Kita bicara pengembangan wilayah memang daerah itu secara finansial (kelayakan proyek) agak kurang," kata Pengamat Transportasi Djoko Setijawarno kepada detikFinance, Rabu (12/8/2015).

Belajar dari pembangunan jaringan kereta pada era kolonial Belanda, kawasan yang memiliki jalur kereta sebelumnya merupakan daerah sepi. Namun begitu jaringan kereta jadi, ekonomi ikut terkerek naik dan potensi daerah pun termanfaatkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belanda bangun jaringan kereta di Sumatera dan Jawa dengan penduduk belum banyak. Itu 150 tahun lalu. Mereka bikin kereta di Sumbar karena melihat ada potensi tambang batubara (Sawahlunto), di Sumbar. Kita harus berpikir 100 tahun ke depan. Sekarang kita berpikir 5 tahunan karena Pilkada makanya paling tidak berpikir minimal 50 tahun," sebutnya.

Selain itu, Djoko menilai sudah sewajarnya jaringan kereta dibangun di Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Wilayah itu dinilai memiliki andil besar dalam menyumbang pendapatan ke pemerintah. Daerah itu juga memiliki sumberdaya yang melimpah.

"Indonesia pendapatannya bukan hanya dari Jawa saja tapi dari luar Jawa maka itu harus dikembalikan ke mereka," ujarnya.

Selain membangun jaringan kereta, pemerintah harus menyiapkan sumberdaya manusia lokal untuk mengoperasikan kereta. Hal ini penting karena wilayah yang dibangun saat ini belum terlayani jaringan kereta.

"Kita nggak hanya bangun fisik tapi harus siapkan kelembagaan dan SDM. Kita punya akademi perkeretaapian. Sembari pembangunan fisik jalan, orang disekolahkan," tuturnya.

(feb/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads