Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Indonesia AirAsia X, Dendy Kurniawan kala ditemui di acara peluncuran rute IAAX di cafe Sydney, Sydney, Australia, Rabu (12/8/2015).
"119 AUD (dolar Australia). Kalau dari Indonesia kita Rp 1,19 juta. Tarif promo itu. Kalau AirAsia kita policy selalu ada promo," kata Dendy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau normalnya itu strategi perusahaan, kita nggak bisa patok angka tertentu dari awal. Kita selalu berusaha kompetitif dengan saingan kita," tutur Dendy.
Dia mengharapkan, dengan dibukanya rute baru ini, setidaknya pesawat Airbus A330-300 yang bakal dioperasikan nantinya akan terisi 80%.
"Kita harap load factornya mencapai 80%," katanya.
Menyasar Turis Australia
Dendy mengatakan, latar belakang utama pembukaan rute Bali-Syney adalah untuk menyasar lebih banyak lagi turis Australia yang datang ke Indonesia, khususnya ke Bali. Sebelumnya, maskapai pun telah membuka rute Bali-Melbourne pada Maret 2015 lalu.
"Kita lebih menyasar market masuk ke Indonesia. Kita menyasar turis. Yang paling banyak memang dari Australia, di tahun lalu saja 1 juta dari semua kota di Australia," tutur Dendy.
Dia berharap, setelah beroperasi nantinya, rute ini tak hanya ramai untuk wisatawan Australia yang terbang ke Indonesia, namun juga sebaliknya.
Dendy mengaku, dipilihnya Bali sebagai main hub Indonesia AirAsia X bukan tanpa alasan. Banyak wisatawan yang lebih mengenal Bali dibanding Jakarta. Dan lagi, dari segi infrastruktur bandara pun memberikan pengaruh cukup besar pada pilihan ini.
"Di Soekarno Hatta slotnya terbatas. Dan banyak yang ke Jakarta pada akhirnya ke Bali juga. Mungkin nanti setelah perluasan (terminal 3) selesai, (bisa dipertimbangkan)," tutup Dendy.
(zul/rrd)