Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dan rombongan sidak langsung kondisi kandang tempat penggemukan sapi (feedloter) di Kabupaten Tangerang, Banten. Amran ditemani Gubernur Banten Rano Karno, Ketua KPPU Muhammad Syarkawi Rauf, Wakil Ketua KPPU Kurnia Syaranie, jajaran Polda Banten dan kementan.
Amran datang lokasi feedloter milik PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM) sekitar pukul 11.30 WIB. Lokasi feedloter ada di Jalan Tanjung Burung, Desa Kandang Genteng Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten.
Saat sidak ini, Amran yang memakai kemaja putih lengan panjang sempat memaksa untuk masuk ke area kandang-kandang sapi milik PT TUM. Hal ini terjadi karena saat Amran dan rombongan tiba, belum ada pihak manajemen PT TUM berada di lokasi. Saat masuk dari gerbang utama, Amran dan rombongan langsung mendekati area kandang yang jaraknya sekitar 300 meter dari gerbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tunggu Pak pihak manajemen tiba dulu, ini masih di perjalanan," kata seorang staf PT TUM.
Berselang dalam waktu 5 menit, muncul perwakilan manajemen PT TUM yaitu Supply Chain Manager Tri Nugrahwanto. Tri langsung menemui Amran dan rombongan yang sudah berkeliling di lokasi kandang.
"Coba jelaskan ini ada berapa ekor sapi di TUM ini," tanya Amran kepada Tri.
"Di TUM ada 17.000 sapi, tapi total ada 21.000 sapi, karena 3.000 sapi ada di anak perusahaan," kata Tri.
"Berapa sapi yang siap dijual? sehari berapa ekor? berapa berat yang siap dijual," cecar Amran.
"Kita punya standar di sini yang beratnya minimal 450 kg sapi hidup yang siap dijual," jawab Tri.
Seperti diketahui pemerintah mengganggap para feedloter menahan stok sapinya sehingga daging di Jabodetabek langka. Para perusahaan penggemukan sapi (feedloter) di bawah Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) mengakui mengatur atau mengendalikan pasokan sapi ke rumah potong hewan (RPH).
Mereka sengaja membatasi pasokan ke RPH karena alokasi impor sapi triwulan III-2015 dipangkas pemerintah hanya 50.000 ekor sapi bakalan. Padahal pada triwulan II-2015 mencapai 200.000 ekor sapi bakalan.
(hen/rrd)