Pengamat Transportasi Djoko Setijawarno menyebut tertundanya pengembangan angkutan massal berbasis rel tersebut bisa memperparah kemacetan kendaraan di DKI Jakarta. Padahal, proyek LRT digagas untuk mengurai kepadatan lalu lintas dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dari pusat pemukiman di pinggiran Jakarta seperti Cibubur menuju pusat kota.
"Kemacetan di Jakarta bisa semakin parah. Waktu perjalanan semakin bertambah," kata Djoko kepada detikFinance, Selasa (18/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampak negatif lainnya, kata Djoko, aktivitas warga Jakarta dan sekitarnya lebih banyak dihabiskan di jalan karena kondisi lalu lintas semakin padat dan alternatif angkutan massal masih minim.
"Ini mengganggu produktivitas orang juga. Maka sebaiknya disarankan pindah kerja atau tempat tinggal yang mendekati lokasi kerja," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebut rencana groundbreaking ditunda karena ada persoalan yang belum tuntas. Namun Rini enggan menjelaskan masalah yang dimaksud. Proyek LRT rencananya dikembangkan oleh konsorsium BUMN yang diketuai oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
(feb/ang)











































