Sejak berdiri 2003, Sriwijaya Air, maskapai terbesar ketiga di Indonesia dalam jumlah penumpang, terus menambah armadanya. Kini, Sriwijaya Air mengukir sejarah baru dengan membeli dua pesawat baru langsung dari Boeing Company. Selama ini Sriwijaya belum pernah membeli pesawat baru langsung dari Boeing.
Di lantai 74, lantai tertinggi Columbia Tower, di down town Seattle, Amerika Serikat, tidak jauh dari Lake Washington yang terkenal itu, pimpinan manajemen Sriwijaya Air, para pejabat Boeing Company, dan Aergo Capital Limited sebagai lembaga pembiayaan, menjadi saksi sejarah baru ini. Dalam acara makan malam di lantai 74 dengan pemandangan Kota Seattle, pihak Boeing menyampaikan bahwa pada hari Kamis, 20 Agustus 2015, pihaknya akan menyerahkan secara resmi 2 unit pesawat Boeing 737-900 ER kepada Sriwijaya Air.
Acara yang dimulai pukul 18.30 hingga 21.45 waktu Seattle, Selasa (18/8/2015) dengan diselingi pemandangan Matahari terbenam itu berlangsung hangat. Diawali dengan ramah tamah, makan malam, dan diakhiri dengan pidato dari pihak Boeing, pimpinan Sriwijaya Air dan Aergo, acara ini juga berlangsung haru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sriwijaya Air sampai berkembang sampai saat ini juga karena dukungan para mitra kerja dan juga dukungan media cetak dan elektronik. Tanpa dukungan media, Sriwijaya tak akan ada. Kalau saya ibaratkan, kaki kanan saya ini adalah Sriwijaya, kaki kiri saya adalah media," kata Chandra yang disambut tepuk tangan undangan yang hadir.
Chandra juga menegaskan bahwa Sriwijaya Air merupakan aset nasional yang terus perlu didukung dalam pengembangan industri penerbangan di Indonesia. "Kami ini Merah Putih, semua sahamnya dimiliki oleh orang Indonesia, jadi kami perlu dukungan dari semua pihak," kata dia. Chandra yang sangat terharu dengan sejarah baru ini kemudian menyalami semua undangan yang hadir.
Hadir dalam acara makan malam ini putri Chandra Lie, Sharon Christivanny, Preskom Sriwijaya Air Hendrie Lie, Komisaris Sriwijaya Air Fandy Lingga, direktur Sriwijaya Air yang juga dirut NAM Air Jefferson Jauwena, serta para manajer Sriwijaya Air.
Pimpinan mitra Sriwijaya Air dari Beijing seperti dari Hangzhou Nota Air Service, Beijing Haozhou Aviation Service co, Guangzhou You Qian International Travel Service, dan Royal Sindoenergy China juga hadir. Datang juga di acara ini para pimpinan Aergo Capital Limited dan jajaran pimpinan Boeing yang dipimpin John Wojick, senior vice president of Global Sales & Marketing Commercial Airplanes Boeing.
Dalam sambutannya, John Wojick menyampaikan selamat kepada jajaran Sriwijaya Air yang menjadi mitra baru Boeing Company. Dia mengajak bersulang para undangan atas kemitraan yang baik ini. Dia berharap kemitraan dengan Sriwijaya Air terus berlanjut. Saat ini, Boeing masih mengerjakan pesanan Sriwijaya Air berupa 20 unit pesawat Boeing 737-Max 8 yang direncanakan akan selesai pada 2017.
Di acara ini, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, Agus Soedjono, menyatakan hadirnya 2 unit baru Boeing 737-900 ER di operasional Sriwijaya Air lebih bertujuan untuk meremajakan pesawat yang dimiliki Sriwijaya. Selain itu pesawat ini juga akan digunakan untuk pengembangan rute Sriwijaya Air. "Pesawat baru ini memiliki 220 seat dan hanya kelas ekonomi," kata Agus.
Sebelum 2 unit 373-900 ER hadir, Sriwijaya Air sudah mengoperasikan 38 pesawat Boeing yang terdiri dari 737-800 NG, 737-400, 737-300 dan 737-500. Saat ini Sriwijaya Air memiliki 39 kota tujuan domestik dan tiga rute penerbangan regional, yaitu Penang, Terengganu, Ipoh (Malaysia), Dili (Timor Leste), dan Hangzhou, Chengdu, Nanking dan Ningbo (Tiongkok).
(asy/rrd)