Tunggu 20 Boeing 737 Max, Sriwijaya Air Tambah 20 Pesawat Hingga 2017

Laporan dari Seattle

Tunggu 20 Boeing 737 Max, Sriwijaya Air Tambah 20 Pesawat Hingga 2017

Arifin Asydhad - detikFinance
Kamis, 20 Agu 2015 21:30 WIB
Foto: Presdir Sriwijaya Air Chandra Lie saat jumpa pers didampingi Jefferson Jauweba dan Franky Gan.
Seattle - Maskapai Sriwijaya Air terus memperkuat kepak bisnis penerbangannya. Dengan tambahan dua pesawat baru Boeing 737-900 ER, Sriwijaya Air sudah memiliki 43 pesawat. Setelah ini, Sriwijaya Air akan menambah sedikitnya 20 pesawat hingga 2017.

Presiden Direktur Sriwijaya Air Chandra Lie menyampaikan bahwa setelah penyerahan 2 pesawat Boeing 737-900 ER, dirinya akan menunggu proses pembuatan 20 pesawat Boeing 737 Max 8 yang akan direncanakan mulai diproduksi pada 2017.

Kesepakatan pembelian 20 pesawat baru Boeing 737 Max 8 ini sudah diteken Sriwijaya Air dengan Boeing Company pada Juni 2016 di Paris Airshow lalu yang turut disaksikan juga oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sambil menunggu 20 pesawat Boeing 737 Max 8 yang baru akan diproduksi pada 2017, saya akan menambah 10 pesawat lagi pada 2016 dan 10 pesawat lagi pada 2017 dari Lessor. Jadi, kalau nanti ternyata pada 2017 memang sudah ada pesawat Boeing 737 Max yang sudah bisa di-deliver, itu akan lebih banyak lagi," kata Chandra Lie dalam jumpa pers di Hotel Hyatt Regency Bellevue, Seattle, Amerika Serikat, Rabu (19/8/2015) malam.

Jumpa pers ini digelar menyambut penyerahan secara resmi 2 pesawat Boeing 737-900 ER oleh Boeing Company kepada Sriwijaya Air yang akan dilakukan Kamis (20/8/2015) pukul 11.00 waktu Seattle.

Dalam jumpa pers ini, Chandra Lie didampingi Direktur Pengembangan Bisnis Jefferson Jauwena, Advisor to CEO Franky Gan, dan Senior Manager Corporate Communication Agus Soedjono.

Chandra menyampaikan Sriwijaya Air berkomitmen untuk membangun dunia penerbangan di Indonesia agar makin kukuh dan kuat. Chandra sangat yakin bahwa industri penerbangan Indonesia akan semakin maju pesat di masa mendatang. Apa yang ia lakukan dengan membeli 2 pesawat Boeing 737-900 ER dan 20 pesawat Boeing 737-Max merupakan salah satu upaya menjaga komitmen dengan dunia internasional demi meningkatkan industri penerbangan nasional.

Karena itulah, meski kondisi ekonomi Indonesia memburuk, kata Chandra, Sriwijaya Air tetap merealisasikan pembelian 2 pesawat Boeing 737-900 ER dan 20 pesawat Boeing 737-Max 8 yang total harganya sekitar US$ 2,2 miliar.

"Jadi pembelian ini sudah masuk dalam perencanaan bisnis tahun 2015, saat itu saya belum tahu kondisi ekonomi Indonesia menjadi begini. Tapi, kalau kita stop, itu tidak bagus. Ini komitmen kami untuk menjaga kepercayaan dunia luar," ujar Chandra.

Dengan pembelian 22 pesawat baru dari Boeing Company ini, lanjut Chandra, Sriwijaya Air akan memperkuat rute-rute yang selama ini sudah ada dan juga akan membuka rute baru. Bahkan, Sriwijaya juga akan segera memperkuat rute internasionalnya, terutama menuju China.

Chandra bersyukur selama ini Sriwijaya Air Group sudah dipercaya oleh masyarakat, sehingga menjadi maskapai penerbangan ketiga terbesar dalam jumlah penumpang di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan Sriwijaya Air, para penumpang memilih penerbangan Sriwijaya lebih karena tepat waktu dan pelayanan yang memuaskan.

"Sriwijaya Air memiliki time of performance (TOP) yang sangat baik. NAM Air, anak perusahaan kita berada di ranking 1. Sedangkan Sriwijaya berada di ranking 4," kata Chandra.

Menurut Agus Sudjono, NAM Air memiliki TOP 94 persen dan Sriwijaya Air memiliki TOP 85 persen.

Dari sisi jumlah penumpang, lanjut Chandra, jumlah penumpang tahun ini juga relatif baik. "Jumlah penumpang NAM Air naik 20 persen, namun Sriwijaya Air turun hanya 2,8 persen. Sementara jumlah maskapai lain cenderung turun lebih banyak," kata Chandra.

Sementara menurut Franky Gan, market share Sriwijaya semester 1 tahun ini meningkat 3 persen.

(asy/hen)

Hide Ads