Petani Buang Tomat ke Jalan, Ini Kata Kementan

Petani Buang Tomat ke Jalan, Ini Kata Kementan

Muhammad Idris - detikFinance
Sabtu, 22 Agu 2015 18:08 WIB
Foto: Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Spundik Sudjono (Idris-detikFinance)
Jakarta - Beberapa waktu lalu, sejumlah petani di Kabupaten Garut memilih membuang tomatnya ke got dan jalan. Aksi buang tomat ini yang sempat heboh, karena kerja keras petani menanam tomat hanya dihargai Rp 200/kg.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Spundik Sudjono mengungkapkan, petani harus lebih kreatif mengolah tomat hasil panen menjadi makanan olahan, yang bernilai tambah ketimbang membuangnya ke jalan.

"Kan bisa dibuat manisan tomat, kreatif sedikitlah. Saya ingin sampaikan kalau yang yang membuang tomat di jalan itu tindakan tidak benar, dan membuat keresahan di masyarakat," kata Spundik, ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (21/8/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spundik menyebut, aksi para petani tersebut hanya untuk menarik perhatian media massa. "Jangan kemudian jadi provokator, padahal yang dibuang hanya 2-3 peti tomat ke got. Ganggu di media dan masyarakat, kami terus bekerja keras," jelasnya.

Dengan mengolah hasil panen tomat yang berlebih, menurut Spundik, petani tak perlu khawatir terhadap penurunan harga sekaligus meningkatkan nilai jual dari hasil panennya.

"Kalau diolah, keuntungan bisa 5-6 kali lipat, cuma tambah gula dan sedikit tenaga. Jangan (harga) turun sedikit sudah mengeluh," ujar Spundik sembari memperkenalkan produk olahan tomat 'Torakur' hasil olahan petani di Kecamatan Bandungan, Semarang.

(dnl/dnl)

Hide Ads