Seusai rapat, Basuki menuturkan bahwa dirinya meminta jajarannya menggenjot realisasi program penyediaan 1 juta rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Diharapkan pembangunan 1 juta rumah murah bisa terlaksana seluruhnya sampai akhir tahun ini.
"Jadi ini saya kumpulkan Ditjen Penyediaan Rumah untuk dapat dipercepat programnya di 2015," kata Basuki kepada detikFinance di Kementerian PUPR, Jakarta, Sabtu (29/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang sudah tercapai 30,2% atau sebanyak Rp 35 triliun per akhir Agustus, dilaporkan pagi ini. Akhir Desember harapannya progres kita 93%," paparnya.
Untuk menggenjot realisasi anggaran sampai akhir tahun, dia telah menginstruksikan agar pelaksanaan proyek-proyek pekerjaan umum dan perumahan rakyat dikerjakan selama 7 hari seminggu dengan 2 shift per hari sehingga bisa cepat selesai. "Kita mau terus percepat, instruksi saya kerja 7 hari seminggu, 2 shift sehari," tandasnya.
Basuki mengaku, mengadakan rapat di hari Sabtu karena tak punya banyak waktu di lain waktu. Pekan depan, dirinya sudah disibukan oleh berbagai kegiatan. Hari Minggu besok saja, Basuki sudah harus pergi ke Cirebon untuk mempersiapkan pengairan Waduk Jatigede yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo pada Senin pekan depan.
"Ini waktunya rapat karena besok saya pergi ke Cirebon penutupan Waduk Jatigede. Presiden kan mau ke sana, jadi saya harus nyiapin," tuturnya.
Hari Selasa, Basuki harus terbang ke Sumbawa. Kemudian Rabu sampai Jumat pekan depan harus memimpin rapat kerja (raker) Kementerian PUPR untuk percepatan program-program tahun ini dan mempersiapkan program pada 2016. "Selasa saya ke Sumbawa, Rabu-Kamis-Jumat ada raker untuk percepatan 2015 dan persiapan 2016," tutupnya.
(rrd/rrd)











































