Berdasarkan foto PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang diterima detikFinance, jalur Banjar-Pangandaran-Cijulang sepanjang 82 km dulunya menjadi lalu lintas aktif di selatan Jawa pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Kini rel, jembatan, terowongan, rute kereta ini hanya menjadi sisa peninggalan sejarah tak terawat.
Bahkan di banyak sisi lintasan, kini banyak jalur rel termasuk jembatan rel sudah beralih fungsi. Di foto menunjukkan adanya bangunan baru milik penduduk di jalur kereta ini. Misalnya di salah satu jalur rel Banjar-Pangandaran-Cijulang terdapat warung atau toko berdiri persis di tepi rel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghentian operasi kereta tersebut sudah berlangsung lama dengan alasan bermacam-macam. Untuk jalur kereta di area pertambangan batu bara seperti Sumatera Barat, pengoperasian kereta dihentikan karena aktivitas pertambangan yang sudah tidak ada lagi. Sedangkan, angkutan kereta penumpang yang berhenti operasi di Jawa karena sepinya peminat.
KAI bersama pemerintah beberapa tahun terakhir melakukan pengaktifan kembali atau reaktivasi rute-rute kereta legendaris yang terbengkalai di Jawa, seperti rute Solo-Wonogiri atau Bogor-Sukabumi-Cianjur.
(hen/dnl)