Demikian disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin saat memaparkan Data Kemiskinan Maret 2015 di kantor BPS, Jakarta, Selasa (15/9/2015).
"Paling besar yang memberikan pengaruh terhadap kemiskinan memang adalah komoditi makanan. Posisi pertama itu adalah beras. Jadi ketika memang harga beras naik, itu orang miskin langsung terpukul," kata Suryamin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, setiap bulan harga rokok terus naik, meskipun kenaikannya tidak besar. Namun kenaikan harga rokok ini memiliki pengaruh terhadap angka kemiskinan.
Berikut daftar komoditi yang memberikan pengaruh besar terhadap kemiskinan:
Beras
- Perkotaan 23,49%
- Pedesaan 32,88%
Rokok kretek filter
- Perkotaan 8,24%
- Pedesaan 7,07%
Telur ayam ras
- Perkotaan 3,59%
- Pedesaan 2,91%
Daging ayam ras
- Perkotaan 2,95%
- Pedesaan 1,51%
Mi instan
- Perkotaan 2,77%
- Pedesaan 2,44%
Gula pasir
- Perkotaan 2,04%
- Pedesaan 2,96%
Roti manis/roti lainnya
- Perkotaan 1,96%
- Pedesaan 1,44%
Tempe
- Perkotaan 1,89%
- Pedesaan 1,68%
Tahu
- Perkotaan 1,80%
- Pedesaan 1,52%
Kopi
- Perkotaan 1,74%
- Pedesaan 1,82%
Komoditi Non Makanan:
Perumahan
- Perkotaan 9,52%
- Pedesaan 6,64%
Bensin
- Perkotaan 3,15%
- Pedesaan 2,38%
Listrik
- Perkotaan 3,02%
- Pedesaan 1,73%
Pendidikan
- Perkotaan 2,46%
- Pedesaan 1,39%
Perlengkapan mandi
- Perkotaan 1,50%
- Pedesaan 1,26%