Bisakah LRT Atasi Kemacetan Jakarta?

Bisakah LRT Atasi Kemacetan Jakarta?

Maikel Jefriando - detikFinance
Rabu, 16 Sep 2015 11:11 WIB
Bisakah LRT Atasi Kemacetan Jakarta?
Dialog Soal LRT (Maikel-detikFinance)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ‎baru saja meresmikan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit/LRT yang akan melintas di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek) beberapa waktu lalu. Transportasi massal ini ditargetkan rampung pada 2018.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada tahun depan juga akan mulai membangun 7 rute proyek LRT di ibu kota.

Apakah LRT bisa mengurangi kemacetan di Jakarta dan sekitarnya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adriansyah, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi‎, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjelaskan, bila hanya LRT saja memang tidak akan berdampak terhadap kemacetan.‎ Sebab tidak mampu mengangkut semua orang yang ada di Jakarta.

"Kalau LRT saja berdiri sendiri, pasti nggak efektif, ya memang tidak ada hasil yang berarti. Cuma buat menambah kerumitan saja," ungkapnya, dalam dialog publik, di Gedung Prasada Sasana Karya, Jakarta, Rabu (16/9/2015)

Maka dari itu, kata Adriansyah, semua sarana transportasi dirancang terintegrasi. Transportasi massal yang dibangun selain LRT adalah, Mass Rapid Transit (MRT) dan busway atau Bus Rapid Transit (BRT).

"BRT sudah berkembang paling cepat dengan jumlah koridor yang ada. Kemudian MRT juga mulai dan LRT juga akan segera. Nah transportasi massal ini akan diintegrasikan. Tidak ada yang tidak tersambung, karena masing-masing transportasi ada fungsinya masing-masing," jelasnya.

Kedua, adalah pembatasan lalu lintas. Menurut Adriansyah, nantinya setelah MRT dan LRT siap beroperasi, maka akan ada pelarangan kendaraan roda dua untuk melintas di wilayah Dukuh Atas (Sudirman).

"‎Nanti kalau MRT dan LRT jadi di jalur tersebut, tidak boleh lagi ada kendaraan roda dua. Kenapa? Kalau nggak sulit nanti. Walau kasih murah itu harga, itu orang juga masih nggak mau buat naik," jelas Adriansyah..

Pemprov DKI juga akan melakukan pengendalian parkir. Adriansyah menyebutkan, ada 378 titik parkir yang akan dilelang ke pihak swasta. Nantinya akan diarahkan seperti yang sudah diaplikasikan di Jalan Sabang, Jakarta Pusat.

"Jadi menggunakan uang non tunai atau kartu. Semua akan ditata demikian," imbuhnya.

Selain itu, beberapa titik yang terluar Jakarta akan disiapkan parkir kendaraan dengan kapasitas besar. Sehingga masyarakat merasa lebih nyaman menitipkan kendaraannya di stasiun atau terminal dari transportasi.

"Kita juga siapkan park and ride supaya kendaraan tak masuk ke dalam kota. Kalau fasilitas park and ride tidak disiapkan, ya sama saja, banyak sekali kendaraan yang masuk ke dalam kota," ujar Adriansyah.

(mkl/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads