GPS adalah bibit induk menghasilkan induk (parent stock/PS). Induk PS inilah yang menghasilkan bibit ayam (day old chicken/DOC) hingga digemukan jadi ayam potong. Proses dari GPS menjadi PS membutuhkan waktu selama kurang lebih 18 bulan.
Kejatuhan harga ayam saat ini disebabkan oleh surplus produksi ayam yang terlalu tinggi sampai 18 juta ekor/minggu. Kebutuhan ayam nasional hanya 42 juta ekor/minggu, sementara produksinya kini mencapai 60 juta ekor/minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disebabkan ke depannya pemerintah akan melibatkan GPPU dalam penerbitan rekomendasi ekspor/impor termasuk kesepakatan jumlah yang akan diimpor.
"GPPU itu harus berfungsi juga selain sebagai pengawas rutin ayam yang dipotong, juga sebagai penentu prospek perunggasan ke depannya," jelas Ketua Umum GPPU Krissantono dihubungi detikFinance, Selasa (15/9/2015).
Kris menjelaskan GPPU ke depannya akan dilibatkan dalam penentuan importasi bibit ayam. "Ke depan kita akan dilibatkan dalam penentuan importasi bibit ayam. GP (grand parents) berapa, PS (parent stock) yang masuk berapa. GPPU harus masuk di situ. Selama ini ada grup yang tidak mau join dengan GPPU. Sekarang mau disatukan," terang Kris.
Menurut Kris supaya impor bibit induk ayam bisa terkontrol jumlahnya dan mencegah terjadinya pemasukan berlebih. "Supaya terkontrol jumlahnya. Ngga boleh terjadi pemasukan berlebihan. Asosiasi memang seharusnya begitu perannya. Selama ini di unggas ngga begitu. Peran kita masih lemah dan menurut saya itu kurang baik. Peran pelaku usaha unggas sebelum ini seperti tidak dihargai," tuturnya.
Dalam surat kesepakatan antara GPPU dengan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) bahwa GPPU diharapkan segera mengadakan Munas/Munas Luar Biasa agar terbentuk pengurus yang diterima oleh seluruh anggota.
Kemudian pada rapat selanjutnya akan dibuat aturan pendukung dari hulu sampai hilir. Misal hulu akan diintegrasikan dengan program SPR (Sentra Peternakan Rakyat).
Saat ini, Perusahaan perunggasan (peternak) terpukul dengan harga ini sebab harus menelan kerugian Rp 5.000-7.000/kg. Mereka akan memusnahkan 6 juta ekor ayam bibit atau Parent Stock (PS) sehingga kerugian bisa ditekan. Para peternak harus menanggung kerugian miliaran rupiah dengan kondisi harga ayam yang jatuh.
(hen/hen)