"LRT diminta dilanjutkan di kota besar lainnya, jadi 7 kota besar," ungkap Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, usai rapat kabinet terbatas terkati transportasi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/9/2015)
Ini karena LRT memang cocok untuk kawasan metropolitan. Di samping efisien, juga mampu mengatasi persoalan kemacetan dan permasalahan lalu lintas di berbagai daerah. Jokowi meminta agar proses studi kelayakan mulai dilaksanakan bersama dengan pemerintah daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui rapat dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi. Dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Rapat dimulai pukul 15.30 WIB, dengan materi transportasi nasional dengan beberapa proyek berskala besar seperti Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan kereta Jakarta-Bandung berkecepatan 200 km/jam.
(mkl/dnl)











































