Seperti yang diungkapkan Lail, salah seorang pegawai di kios souvenir batik Nining Collection di pusat batik Thamrin City. Ia menawarkan bermacam souvenir barnuansa batik mulai dari tempat tisu, sarung bantal, tudung saji, tutup gelas, tisu gantung, bed cover, seprei, celemek hingga ‘cempal’.
"Sering turis-turis kemari cari souvenir batik buat oleh-oleh. Nggak Cuma cari baju tapi juga pernak-pernik seperti ini. Turisnya ada dari Eropa, Jepang, dan Thailand. Orang luar suka cari yang unik-unik dan ada aksen batiknya kaya tudung saji dan tempat tisu,” jelas Lail kepada detikFinance, pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga suka dicari, tutup gelas yang ada aksen batiknya. Harganya Rp 125.000-250.000 isi 6 pasang tutup dan tatakan. Kalau bedcover batik Rp 800.000,” kata Lail sambil menunjuk satu per satu barang dagangannya.
Selain souvenir, di pusat perbelanjaan Thamrin City juga menawarkan pakain atau gaun batik termasuk model yang terbaru. Misalnya kebaya 'kutu baru' dari berbagai jenis kain. Ada yang terbuat dari kain polos maupun corak. Jika dulu kebaya model ini terkesan hanya cocok dipakai orang tua, kini berubah ‘image’ dan akrab dipakai anak muda.
Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau yaitu dari Rp 100.000-250.000. Hampir semua manekin di etalase toko mengenakan 'kutu baru' idola batik para wanita saat ini.
"Ini model 'kutu baru'. Harganya Rp 150.000, boleh nawar. Bisa dipasangin sama rok batik atau tenun. Ini lagi ngetren. Banyak yang cari,” ujar Endah, pedagang batik di Kios Batik Cirebon.
"Iya nih lagi musim kaya ini. buat kondangan, beliin buat anak saya,” kata pembeli yang dilayani Endah.
Endah menjelaskan, akhir-akhir ini sering mendapat order kebaya model 'kutu baru' baik untuk acara pernikahan maupun seragam pegawai.
"Lagi sering dapat order seragam kutu baru buat nikahan atau pegawai bank. Kan cewek-cewek lagi suka tuh bikin seragam samaan nanti kain bawahannya beda-beda," jelas Endah.
(hen/hen)