Impian menjadi rumah batik dunia sudah tercetus sejak Indonesia berkesempatan mengadakan World Batik Summit pada 2011 lalu. Pengakuan UNESCO menjadikan batik sebagai warisan budaya dunia pada Oktober 2009 lalu, mengukuhkan eksistensi batik Indonesia. Menjadi rumah batik dunia, masih menjadi mimpi besar RI.
"Mimpi besarnya batik adalah Indonesia jadi global home of batik. Seperti dideklarasikan lima tahun lalu waktu World Batik Summit. Kita pernah mengadakan World Batik Summit. Di mana beberapa negara yang merasa punya batik kita undang menunjukkan batik mereka. Harapannya tahun depan ada World Batik Summit lagi ya," jelas Euis Saedah, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian ditemui detikFinance, pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, peminat loyal kolektor asing yang langganan berburu batik Indonesia pun masih tinggi. "Minat kolektor asing masih tinggi. Seperti Ibu Watanabe dari Jepang, selalu datang dan belanja batik. Ada juga dari Amerika Serikat dan juga dari Eropa pada belanja batik kemari," katanya.
Batik telah menjelma menjadi busana yang cocok dipakai di beragam kesempatan acara. Tidak jarang dalam berbagai kesempatan acara yang dihadiri warga negara asing, dijumpai para ekspatriat dari berbagai latar belakang profesi tak canggung mengenakan batik. Mulai dari duta besar, pebisnis, pengajar hingga pelajar memakai batik.
(rrd/rrd)











































