Mimpi Besar Pemerintah, RI Jadi Rumah Batik Dunia

Hari Batik Nasional

Mimpi Besar Pemerintah, RI Jadi Rumah Batik Dunia

Lani Pujiastuti - detikFinance
Jumat, 02 Okt 2015 14:02 WIB
Jakarta - Pemerintah ingin Indonesia bisa menjadi global home of batik atau rumah batik dunia. Hal ini melihat kekayaan motif batik seantero nusantara sangat beragam. Selain itu, batik juga sudah menjadi identitas yang mempunyai nilai historis atau sejarah panjang yang erat dengan budaya masyarakat Indonesia.

Impian menjadi rumah batik dunia sudah tercetus sejak Indonesia berkesempatan mengadakan World Batik Summit pada 2011 lalu. Pengakuan UNESCO menjadikan batik sebagai warisan budaya dunia pada Oktober 2009 lalu, mengukuhkan eksistensi batik Indonesia. Menjadi rumah batik dunia, masih menjadi mimpi besar RI.

"Mimpi besarnya batik adalah Indonesia jadi global home of batik. Seperti dideklarasikan lima tahun lalu waktu World Batik Summit. Kita pernah mengadakan World Batik Summit. Di mana beberapa negara yang merasa punya batik kita undang menunjukkan batik mereka. Harapannya tahun depan ada World Batik Summit lagi ya," jelas Euis Saedah, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian ditemui detikFinance, pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Euis menjelaskan, batik sudah meluas ke luar Jawa. Peminat mancanegara pun tidak pernah surut. "Batik kini banyak dikenakan masyarakat luar Jawa. Batik juga sudah dikagumi oleh orang dari luar Indonesia. Seperti di New York beberapa waktu lalu ada pameran yang khusus batik yang kita ikuti. Itu penghargaan tersendiri bagi batik kita," jelas Euis.

Tidak hanya itu, peminat loyal kolektor asing yang langganan berburu batik Indonesia pun masih tinggi. "Minat kolektor asing masih tinggi. Seperti Ibu Watanabe dari Jepang, selalu datang dan belanja batik. Ada juga dari Amerika Serikat dan juga dari Eropa pada belanja batik kemari," katanya.

Batik telah menjelma menjadi busana yang cocok dipakai di beragam kesempatan acara. Tidak jarang dalam berbagai kesempatan acara yang dihadiri warga negara asing, dijumpai para ekspatriat dari berbagai latar belakang profesi tak canggung mengenakan batik. Mulai dari duta besar, pebisnis, pengajar hingga pelajar memakai batik.

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads