"Bayangkan itu Jalan Transyogi (Jalan Raya Cileungsi-Jonggol) itu kalau jam 6 pagi jam orang berangkat kerja itu macetnya luar biasa. Lalu lintasnya sudah sangat padat. Kalau ada jalan tol ini, lalu lintas yang ke tengah kota bisa terbantu," ujar Direktur Utama PT Waskita Toll Road, Herwidiakto, di lokasi proyek, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/10/2015).
Jalan tol ini sendiri akan melengkapi jaringan jalan tol Jabodetabek, sekaligus memecah kepadatan dua jalan tol paling padat ibu kota, yakni Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Jagorawi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada ini (Jalan Tol Cimanggis-Cibitung), dari Cikampek bisa langsung belok, masuk ke Cimanggis-Cibitung ketemu Jalan Tol Jagorawi di Cimanggis," papar dia.
Berdasarkan peta rencana pembangunan, jalan tol ini akan terhubung dengan sejumlah jalan tol lain. Pertama di Simpang Susun Cimanggis, tol Cimanggis-Cibitung akan terhubung dengan Jalan Tol Jagorawi dan Jalan Tol Cinere-Jagorawi yang saat ini juga sedang tahap pembangunan.

"Kalau dari arah Cibitung, belok ke kiri langsung masuk ke Jagorawi ke arah Bogor. Ke kanan, masuk ke Jagorawi arah Jakarta. Kalau lurus langsung ke Cijago (Cinere-Jagorawi)," jelas dia.
Kedua, di Simpang Susun Cibitung, tol Cimanggis Cibitung akan terhubung dengan Jalan Tol Jakarta Cikampek dan Cibitung-Cilincing.
"Kalau dari arah Cimanggis belok kiri langsung masuk Jakarta-Cikampek arah jakarta. Ke Kanan, Jakarta-Cikampek arah Bekasi terus ke Cikampek, Bandung dan seterusnya. Kalau arah lurus masuk ke rencana Tol Cibitung-Cilincing," pungkas Herwidiakto.
(dna/dnl)