Investasi di sektor industri alas kaki ini merupakan angin segar, di tengah maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor ini. Ketika banyak perusahaan lain melakukan PHK, Pou Yuen Indonesia justru sebaliknya, menambah investasi dan menyerap tenaga kerja.
Pemerintah Kabupaten Cianjur mengaku, pihaknya mendorong investasi Pou Yuen Indonesia hingga pabrik baru itu terbangun. Pemkab Cianjur melakukan berbagai upaya, untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perda 7/2015 kami revisim dari semula penggunaan lahan untuk UKM menjadi untuk industri besar. Perda kita sediakan 1,000 hektar untuk kawasan industri," kata Kepala Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Terpadu Kabupaten Cianjur, Endang Suhendra, saat ditemui di pabrik PT Pou Yuen Indonesia, Cianjur, Sabtu (3/10/2015).
Selain merevisi Perda, pihaknya juga memangkas berbagai perizinan sehingga memudahkan investasi. Perizinan seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), izin gangguan, dan sebagainya dipercepat prosesnya. "IMB kami dulu 30 hari, dalam Pergub (Peraturan Gubernur) baru menjadi hanya 14 hari. Izin gangguan dipangkas jadi 7 hari," paparnya.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengakui, realisasi pembangunan pabrik sepatu Pou Yuen Indonesia ini juga tak lepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Cianjur dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang membuat kebijakan kondusif untuk investasi.
"Kalau kebijakan kepala daerah selalu bertentangan dengan investasi, tentu (kesempatan investasi) tidak akan diambil (investor), meski banyak tenaga kerja dan infrastruktur yang tersedia," Franky menuturkan.
(dnl/dnl)