Kekecewaan Jepang Atas Pilihan RI Tunjuk China Garap Kereta Cepat

Kekecewaan Jepang Atas Pilihan RI Tunjuk China Garap Kereta Cepat

Angga Aliya - detikFinance
Minggu, 04 Okt 2015 18:25 WIB
Jakarta - Perusahaan-perusahaan Jepang berniat serius menggarap aneka infrastruktur di Indonesia, salah satunya adalah kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun negeri matahari terbit ini harus kecewa setelah pemerintah Indonesia memilih China untuk proyek tersebut.

Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pekan lalu sudah memutuskan hal tersebut. China yang mengaku siap membangun tanpa jaminan pemerintah jadi salah satu asalan terpilihnya dalam proyek tersebut.

"Saya yakin Jepang sudah memberikan proposal yang terbaik. Kebijakannya tiba-tiba berubah, sulit dimengerti bagaimana akhirnya proposal China yang dipilih, saya hanya bisa menjabarkannya sebagai sesuatu yang sangat disesalkan," kata Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga saat jumpa pers pekan lalu seperti dikutip dari Reuter, Senin (5/10/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sudah menyatakan proyek-proyek infrastruktur di luar Jepang akan jadi pendorong ekonomi negaranya. Sayangnya, rencana Abe ini dijegal oleh China yang memenangkan proyek senilai US$ 5 miliar tersebut di Indonesia.

Pemerintah Indonesia menyatakan China dipilih karena berani menggarap proyek tanpa jaminan pemerintah. Jadi Jepang bukan kalah gara-gara masalah teknis.

Menurut pihak Jepang, proposal yang ditawarkan oleh industri kereta cepat Jepang, termasuk produsen Shinkansen Kawasaki Heavy Industries, menawarkan kereta yang lebih murah, aman, dan berkualitas baik untuk dipakai di Indonesia.

Bahkan, kereta Jepang bakal masuk hingga ke tengah Jakarta, tidak seperti China yang hanya berhenti di pinggiran kota.

Jepang juga menawarkan pinjaman bilateral dengan bunga murah. Sayangnya pemerintah tidak mau terlibat dalam utang tersebut dan memilih China yang tidak meminta jaminan sama sekali.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads