Mentan Blusukan Keliling Padang Cari Sapi Gemuk

Mentan Blusukan Keliling Padang Cari Sapi Gemuk

Dana Aditiasari - detikFinance
Sabtu, 10 Okt 2015 13:50 WIB
Mentan Blusukan Keliling Padang Cari Sapi Gemuk
Jakarta - Mentan Amran Sulaiman hari ini melakukan kunjungan kerja ke Kota Padang. Tujuan utamanya adalah melihat peternakan sapi rakyat di sejumlah titik.

Tempat yang ia datangi pertama adalah UPO (unit pengolahan pupuk organik) Desa Gunung Sari, Kecamatan Kranji. Di lokasi ini Mentan Amran agak kecewa karena melihat sapi yang dipelihara kurus.

Di UPO ini ia sempat berdialog dengan peternak sapi, berikut percakapannya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amran: Ini peternakan sudah berapa lama?

Petani: Sudah 9 Bulan

Amran: โ€ŽAda hasilnya?

Petani: Sudah berhasil berkembang biak pak, sudah anak dua. (di kandang ada 10 sapi dewasa 2 sapi anakan)

Amran : Ini Kok sapinya kurus-kurus? Sehat nggak ini?

Namun pertanyaan tersebut tak dijawab. Terlihat sapi-sapi di lokasiโ€Ž ini adalah jenis sapi lokal. Kunjungan di peternakan ini hanya berlangsung 15 menit lalu berpindah ke lokasi lainnya.



Lokasi kedua yang didatangi yakni peternakan di Ai Pacah. โ€ŽDi sini Amran masih kecewa karena sapi yang dijumpai masih tampak kurus juga.

Amran lalu mengajak berdiskui petani bernama suhaimi yang biasa dipanggi Ami.

"Ini kenapa Sapinya kurus-kurus? Ini makanannya begini saja?" tanya Amran sambil pegang rumput yang sedang dimakan sapi, Sabtu (10/10/2015).

Amran menambahkan, bila pakan sapi yang baik dan agar sapi bisa cepat gemuk, rumpuh harus dipotong-potong lebih kecil.

"Tahu nggak? Kalau sapi mau gemuk ini makanannya nggak bisa begini. Rumputnya harus dicacah-cacah. Kasihan sapi mengunyah lama, mencernanya lama, butuh energi banyak, tapi nutrisinya sedikit. Jadi harus dicacah, dipotong kecil-kecil supaya sapi gampang cernanya," ungkap Amran.

Amran memberikan tips lainnya, yakni pakan ternak harus ada campurannya seperti ampas tahu. "Bisa ampas CPO. Apa saja lah. Jadi harus ada campurannya supaya nutrisinya tinggi," tambah Amran.

Mendengar saran Amran, Ami menjelaskan bila dirinya hanya sanggup memberi makan sapi peliharannya dengan rumput saja, hal ini karena keterbatasan dana.

"Jadi begini Pak, petani di sini umumnya terbatas dananya. Mereka nggak sanggup kalau beli pakan yang ada tambahannya. Jadi keterbatasannya di sana Pak. Makanya kami hanya kasih pakan sapi hasil rumput saja. Tapi nanti kami mulai belajar untuk dicacah seperti saran bapak," ucap Ami.

Tak puas dengan jawaban itu, Amran blusukan lagi ke tempat lain. Kali ini ia mengunjungi tempat penggemukan sapi di daerah Balai Baru, Kelurahan Guning Sariโ€Ž, Kecamatan Kranji.

Lokasi ini adalah lokasi penggemukan sapi limosin hasil inseminasi buatan yang dikelola seorang peternak yang juga seorang dosen bernama Popi.



Amran: Ini apa rahasianya bisa gemuk?

Popi: Pakan dan pemeliharaannya pak. Pakannya kami olah sendiri (bentuk makanannya menyerupai dedak) ini kami olah dari limbah sawit kami campur dengan sekam padi

Amran: Berapa usianya ini?

Popi: 3 tahun

Amran: Berapa beratnya?

Popi: 700 kg

Amran: Nah ini bisa gemuk. Ini harus di copy (dicontoh) harus diperbanyak.

Amran: Berapa biaya untuk pakan seperti ini?

Kepala Dinas Pertanian Sumbar Eri Naldi ditempat yang sama menambahkan: Biaya pakan olahan Rp 1.800/ kg. Untuk satu ekor satu hari butuh 4 kg/hari untuk 1 ekor sapi. Dia bikin pakannya dari olahan buntil sawit yang diolah

Amran: Dari mana petani itu dapat bahan baku pakan?

Eri Naldi: Mereka olah sendiri dari limbah sawit.

Amran: Peran dinas apa?

Eri Naldi: Kita bantu peralatan untuk cacah dan mixing pakan.

Di lokasi yang Amran kunjungi ini, tampak belasan ekor sapi limosin hasil inseminasi buatan yang sedang digemukkan. Dari tempat penggemukan sapi di Balai Baru, Amran diajak ke tempat pembibitan yang menghasilkan sapi-sapi yang digemukkan ini.โ€Ž Jaraknya sekitar 2 km.

"Ini di sini kita pembibitan. Rata-rata sapi di sini bunting (hamil) semua. Hanya tiga yang tidak. Nah ini betina semua. Yang jantan dibawa ke tempat penggemukan tadi," kata Popi ketika menunjukkan tempat pembibitan sapi limosin.

"Pak Popi, ini tolong dibantu petani-petani yang mau beternak ini. Tolong inseminasi buatan. Berapa pun kita kasih bantu. 10.000 pun kita kasih. Nanti hasil inseminasinya kasih ke petani cuma-cuma. Nanti bapak bantu mereka cara perawatannya bagaimana supaya gemuk," tutup Amran.

(dna/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads