Produsen Lokal Rugi Karena Tekstil Impor Ilegal, Jokowi: Harganya Beda 30%

Produsen Lokal Rugi Karena Tekstil Impor Ilegal, Jokowi: Harganya Beda 30%

Maikel Jefriando - detikFinance
Jumat, 16 Okt 2015 19:05 WIB
Jokowi Melihat Tekstil Ilegal di Bea Cukai (Maikel-detikFinance)
Jakarta - Masuknya barang impor ilegal, khusus tekstil dan produk tekstil (TPT), membuat industri dalam negeri harus merugi. Wajar saja, karena harga jual yang terpaut 30% membuat barang impor menguasai pasar dalam negeri.

Demikian diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat menyaksikan penangkapan dan pengungkapan modus ‎impor tekstil ilegal di lapangan parkir, Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai, Jalan Ahmad Yani, Jakarta, Jumat (16/10/2015)

"Data yang saya terima dari API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia) karena barang ilegal ini turun sampai 30%. Ada yang sampaikan harga sampai terpaut 30%. Jelas orang nggak bayar pajak dan bea masuk, bagaimana?" tegas Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka dari itu, Jokowi menginginkan impor ilegal dihentikan, karena industri akan terus sulit untuk bersaing. Apalagi dengan kondisi perekonomian negara yang di tengah perlambatan.

"Ini yang sebabkan industri kita tidak bisa bersaing di pasar. Makanya saya minta hentikan impor," ujarnya.

Jokowi optimistis, bila impor barang ilegal ini berhasil dihentikan, maka industri dapat berkembang lagi ke depannya. Banyak dampak ekonomi yang akan dihasilkan, baik secara langsung maupung tidak langsung.

"‎Industri berkembang karena yang dulu diisi barang ilegal diisi barang legal. Iya pasti. Contoh sprei, keluhannya betul-betul, karena harganya bedanya 30-40%‎," kata Jokowi.

(mkl/dnl)

Hide Ads