BUMN Keroyokan 'Sulap' Perkebunan Jadi Kota Modern di Bandung Barat

BUMN Keroyokan 'Sulap' Perkebunan Jadi Kota Modern di Bandung Barat

Rista Rama Dhany - detikFinance
Senin, 26 Okt 2015 15:34 WIB
Jakarta -

PTPN VIII akan menggandeng PT Wijaya Karya (Pesero), PT Adhi Karya (Pesero) Tbk, PT Waskita Karya (Pesero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Pesero) Tbk untuk mengembangkan kota modern di Walini.

Wilayah Walini yang terletak di Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat menjadi titik persinggahan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Kawasan ini didesain menjadi kota penyangga dan kawasan ekonomi baru yang modern di koridor Jakarta Bandung.

Rencana wilayah Walini akan dikembangkan sebagai Eco Green dan Cyber City untuk menopang kota besar Jakarta-Bandung, seperti Hong Kong-Shenzen di China dan Washington-Boston di Amerika.

PTPN VIII telah bergabung dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia yang akan membangun Kereta Cepat Bandung-Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk mengembangkan wilayah Walini kami melakukan sinergi sesama BUMN,” kata Sekretaris Perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, Gunara, dalam keterangan tertulis, Senin (26/10/2015).
 
Proyek kereta cepat yang terintegrasi dengan pengembangan kawasan ekonomi regional koridor Jakarta-Bandung, menjadikan Walini, yang saat ini merupakan lahan perkebunan teh yang kurang produktif, sebagai salah satu kota unggulan baru di samping Karawang dengan industrinya serta Gedebabage yang akan diproyeksikan menjadi Bandung Teknopolis.

“Aset lahan yang tidak subur itu kan harus kita optimalkan, agar bermanfaat bagi masyarakat dan perusahaan," kata Gunara.
 
Bila kawasan ekonomi dan pemukiman mulai dibangun, PTPN juga akan mengajak PLN untuk mengalirkan aliran listrik di Walini.

“Sebagai kota modern yang menjadi penyangga Megacity, kebutuhan listrik di Walini harus dicukupi secara maksimal, agar peran kota dalam menggerakkan perekonomian nasional di wilayah Jawa Barat juga maksimal,” katanya.
 
Pihaknya juga akan merangkul BUMN yang bergerak dibidang energi untuk mengembangkan gas kota guna mensuplai energi untuk hotel, apartemen, perkantoran, gedung MICE, dan pemukiman.

“Di Walini pengembangan gas kota bisa dilakukan secara komersial dengan memanfaatkan energi yang lebih ramah lingkungan, agar menjadi contoh pengembangan green city nasional,” katanya.
 
Sementara itu, untuk mendukung Cyber City, Kota Walini juga akan menggandeng Telkom sebagai BUMN Telekomunikasi dengan membangun jaringan fiber optic, agar kota ini bisa terintegrasi dengan kota-kota bisnis di Indonesia maupun dunia.

Di Walini harus dibanjiri jaringan internet, agar proses bisnis di Cyber City tidak terhambat. Karena itu, Gunara memastikan pengembangan Kota Walini harus paralel dengan pengembangan kereta cepat Jakarta-Bandung. Kalau kereta cepat itu mulai beropersi 2019, Kota Walini juga harus sudah terwujud pada tahun tersebut, agar integrasi sarana transportasi dengan pengembangan kawasan ekonomi baru bisa berjalan seiring.

“Dari sisi pengembangan kota, kita memiliki kekuatan yang luar biasa, karena bisa bersinergi dengan BUMN dan swasta nasional, atau kalau dirumuskan secara sederhana bersinergi dengan BUMN PLUS swasta nasional bahkan investor dari luar negeri,” katanya.

(hen/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads