Berdasarkan catatan Kementerian Pertanian (Kementan) rencana investasi di bidang Agribisnis Gula, Jagung dan Sapi tercatat Rp 113,1 triliun dengan lahan 2,2 juta hektar sejak awal tahun 2015.
Hal ini disampaikan Mentan Amran Sulaiman di sela acara Temu Investor Agribisnis Gula, Sapi dan Jagung di Hotel Novotel, Makassar, Selasa (27/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di Pabrik Gula dan perkebunan tebu, Kementan juga mengajak 9 investor dari berbagai negara untuk mengembangbiakkan 650.000 ekor sapi indukan di lahan seluas 1 juta hektar dengan investasi Rp 14 triliun.
Juga peluang investasi Rp 4,1 triliun pada sektor jagung yang terintegrasi dengan industri pakan ternak di lahan seluas 500.000 hektar dan tambahan lahan dari Perhutani seluas 265.000 hektar, dengan target produksi jagung pada 2019 mencapai 5 juta ton.
"Saat ini beberapa investor telah menyiapkan konstruksi dan sebagiannya sudah beroperasi dengan target produksi daging sekitar 150.000 ton pada tahun 2019 nanti," ujar Amran.
Amran menambahkan, di Oktober 2015 ini, ada sektor investasi yang akan diresmikannya, yakni Pabrik Gula Tambora Sugar Estate. Juga peresmian pengembangbiakan sapi potong di Sumba Timur seluas 20.000 hektar, investasi terpadu sapi dan budidaya jagung di Maros, serta pengoperasian Pabrik Gula di Lamongan.
Para investor berasal dari beberapa negara, juga hadir beberapa tokoh Sulawesi Selatan, seperti Pangdam VII Wirabuana Mayjen Bachtiar, CEO Bosowa Erwin Aksa, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Ketua Kadin Sulsel Zulkarnain Arief.
(hen/hen)