Indonesia baru saja mempunyai kapal khusus pengangkut sapi bernama KM Camara Nusantara I. Kapal ternak itu diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di galangan kapal Adiluhung Saranasegara, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (10/11/2105), tepat di Hari Pahlawan.
Namun, apabila dibandingkan dengan kapal ternak dari Australia yang biasa dipakai mengangkut sapi ke Indonesia, kapal ternak racikan PT Adiluhung Saranasegara Indonesia itu jauh lebih kecil. Misalnya, dari sisi kapasitas angkut, kapal ternak Indonesia hanya bisa mengangkut maksimal 500 ekor sapi. Sedangkan kapal ternak Australia mampu mengangkut hingga 5000 ekor sapi.
Lantas, mengapa kapal ternak Indonesia lebih kecil? Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, mengatakan kapal ternak sengaja dibuat berukuran kecil untuk pengangkutan sapi antar pulau di Indonesia. Sebab, sebagian besar peternakan di Indonesia berskala kecil dan tersebar di berbagai lokasi, tidak ada provinsi yang bisa langsung memasok 5.000 ekor sapi sekali jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jonan menambahkan, dari sisi fasilitas, sebenarnya KM Camara Nusantara sama saja dengan kapal-kapal ternak Australia.
"Dibanding Australia sama fasilitasnya, cuma beda kapasitasnya saja," tandas Jonan.
Sebagai informasi, pembuatan kapal ternak KM Camara Nusantara I memakan waktu lebih dari setahun, sejak 13 Juni 2014 sampai 3 Desember 2015. Lebarnya 13,6 meter, tingginya 4,3 meter. Kecepatan maksimum 13 knot, daya mesin 2x1100 hp. Kapal ini bisa mengangkut 450-500 ekor sapi dan 32 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Kapal ternak yang dimiliki Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub ini terdiri dari 4 tingkat, 3 diantaranya untuk kandang ternak. Kandang ternaknya sudah dilengkapi dengan fasilitas untuk makan dan minum sapi, pagar, dan sebagainya.
Selain geladak kandang ternak, kapal juga dilengkapi dengan geladak navigasi, ruang istirahat untuk ABK, ruang nahkoda, ruang mualim, ruang rekreasi ABK, dan sekoci.
Kapal seharga Rp 58,6 miliar ini dibuat untuk mendukung distribusi sapi dari sentra-sentra seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Timur, dan sebagainya ke provinsi-provinsi yang minus sapi, misalnya DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten. 5 kapal ternak lagi akan dibuat pada 2016.
(hns/hns)