Menjadi hal menarik mengikuti rutinitas para nelayan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Donggala, yang berjarak 30 Km sebelah utara Kota Palu, Ibu Kota Sulawesi Tengah. Di lokasi ini, bisa ditemui ikan tuna segar yang baru ditangkap dengan harga yang bisa menembus Rp 4,5 juta per ekor dengan bobot 100 kg.
Untuk memperoleh ikan dengan harga menggiurkan tersebut, satu kelompok nelayan terdiri dari 10-15 orang harus menyiapkan modal melaut Rp 6 juta.
"Uang itu untuk membeli umpan, BBM (Bahan Bakar Minyak), peralatan, hingga makanan para awak kapal untuk persediaan 4 hari melaut," ujar Armen, seorang nelayan yang ditemui detikFinance di Pelabuhan Ikan Donggala, Selasa (17/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk melaut, biasanya para nelayan menggunakan kapal sedang bertonase 30 GT. Khusus untuk kapal tangkap tuna, biasanya jenis alat tangkap yang digunakan adalah alat tangkap pancing. "Ikan tuna itu gesit, jadi harus dipancing. Kalau dijaring sering lolosnya," cerita Armen.
Jenis tuna yang ada di sekitar perairan Selat Makasar atau selat diantara Kalimantan dan Sulawesi adalah jenis sirip kuning.β Saat ini, harga beli dari nelayan sudah mencapai Rp 45.000/kg.
Menghitung kasar dengan jumlah tangkapan 10 ekor ikan tuna berbobot rata-rata 80 kg, maka satu kelompok nelayan bisa mengantongi Rp 36 juta. Bila dipotong dengan modal melaut sekitar Rp 6 juta, maka masing-masing nelayan pada kelompok beranggotakan 15 orang bisa membawa Rp 2 juta/orang sekali melaut.
Ia menjelaskan, di PPI Donggala sendiri terdapat dua kelompok besar nelayan. Yakni nelayan pancing dan nelayan jaring. Dua kelompok ini punya spesifikasi tangkapan yang juga berbeda.
Nelayan pancing umumnya menangkap ikan jenis tuna, sementara nelayan jaring menangkap jenis tongkol yang jumlahnya lebih banyak dan mudah ditangkap dengan jaring.
Setiap kelompok nelayan pancing punya rahasia sendiri-sendiri untuk menangkap ikan tuna.β "Karena tuna itu gesit dan lumayan susah ditebak gerakannya," sambung dia.
Ia mengaku, kelompok nelayannya sendiri mampu membawa pulang rata-rata 6-10 ekor ikan tuna sekali melaut. Di kalangan para nelayan, ada aturan tak tertulis soal ikan tuna yang boleh dibawa pulang. Yakni bobotnya harus di atas 60 kg.
"Kalau kurang dari itu kita kembalikan kelaut. Biar kita tangkap lagi sudah gemuk to?" candanya.
(dna/hns)