Janji Kampanye Rosan: Dorong Perbaikan Izin Investasi di Daerah

Janji Kampanye Rosan: Dorong Perbaikan Izin Investasi di Daerah

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 24 Nov 2015 07:24 WIB
Foto: Idris/detikFinance
Bandung - Pengusaha Rosan Roeslani maju dalam bursa calon Ketua Umum (Ketum) Kadin periode 2015-2020. Jika terpilih sebagai Ketum Kadin, salah satu fokus pertama yang akan dilakukannya adalah mendorong pemerintah melakukan perbaikan birokrasi perizinan investasi di daerah.

Menurut Rosan, sejumlah perbaikan birokrasi di level pemerintah pusat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum banyak menyentuh birokrasi daerah, begitu pun dalam koordinasi antara pusat dan daerah. Jika hal tersebut tak kunjung membaik, insentif dalam paket kebijakan ekonomi dianggap kurang 'nendang'.

"Kadang-kadang begitu banyak aturan tumpang tindih di daerah. Sering ganti pemerintah ganti lagi ganti aturan, secara keseluruhan harus diperbaiki, koordinasi pusat dan daerah sulit juga,โ€ ungkap Rosan ditemui di Hotel Trans Luxury Bandung, Jawa Barat, Senin (24/11/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rosan mencontohkan, salah satu pengalamannya adalah berinvestasi di sektor sumber daya air. Izin satu investasi di daerah, kata Rosan, setidaknya membutuhkan persetujuan dari 4 instansi pemerintah daerah, belum lagi jika investasi tersebut berada di dua atau lebih.

โ€œBanyak proyek unggulan tapi 10-20 tahun belum jalan-jalan. Karena satu wilayah saja untuk investasi air contohnya, butuh persetujuan dari bupati walikotanya, DPRD, badan regulatornya, kemudian dari PU (pekerjaan umum). Itu minimal, kalau misal 4 daerah ya harus dapat persetujuan 4 dikali 4,โ€ jelas pengusaha yang memiliki saham di operator air bersih Jakarta bagian Timur, Aetra.

Selain itu, Rosan menyebut, sebaiknya sebelum pemerintah gencar menarik investasi luar, seharusnya pemerintah fokus menjaga iklim investasi asing yang sudah di Indonesia.

"Investasi asing yang sudah ada di sini harus dijaga dulu. Ini salah satu market yang sangat baik dengan jumlah investasi yang sudah sangat besar. Berikan kepastian hukum dan pajak yang jelas, karena Pemda dan pusat belum ada korelasi yang jelas," tutupnya.

Seperti diketahui ada 2 calon Ketua Umum Kadin yang maju dalam pemilihan kali ini. Pesaing Rosan yakni mantan Manteri Perdagangan Kabinet Kerja yang juga pengusaha elektronik Rachmat Gobel

Kedua calon tersebut harus mampu mengumpulkan suara terbanyak dari jatah suara 102 suara, terdiri dari 30 suara asosiasi-asosiasi di bawah naungan Kadin, dan 102 suara dari Kadin daerah.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads