Cerita JK Soal Jepang dan China yang Rebutan Proyek Kereta-Cepat di RI

Cerita JK Soal Jepang dan China yang Rebutan Proyek Kereta-Cepat di RI

Maikel Jefriando - detikFinance
Selasa, 01 Des 2015 11:55 WIB
Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menceritakan hebatnya proyek Kereta Cepat atau High Speed Train (HST) dengan rute Jakarta-Bandung, sampai akhirnya menjadi perebutan antara Jepang dan China.

JK menilai, proyek tersebut bukan semata-mata hanya persoalan transportasi‎, melainkan ada perebutan pasar yang sangat besar. Kedua negara memproyeksikan tingginya ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan, sehingga masyarakat butuh transportasi yang cepat.

"Kenapa China dan Jepang berduel untuk KA Cepat, karena ada penetrasi pasar yang kuat‎," tegas JK, dalam acara Economic Challenges, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (1/12/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut JK, kereta cepat tidak hanya‎ heboh di dalam negeri, namun juga dunia internasional. Dunia menyoroti bagaimana Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu membuat Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan China Xi Jinping terlihat saling memperebutkan Indonesia.

"Ini melibatkan 3 presiden, yakni Pak Jokowi, PM Shinzo Abe, dan Xi Jinping," imbuhnya.

Namun setelah melalui prosedur yang berlaku, akhirnya pemerintah mengambil keputusan bahwa diserahkan secara business to business (b to b)‎.

"Kami putuskan untuk dilakukan secara b to b, dan tentunya yang terpilih yang dianggap paling efisien," kata JK.

‎Dari persoalan tersebut, dapat tergambar bahwa Indonesia sangat menarik bagi banyak investor. Masih banyak proyek-proyek yang tercatat layak secara ekonomi dan akan diperebutkan oleh investor.

"Negeri kita‎ ini punya daya tarik luar biasa, karena penduduk 250 juta dan produktif. Beda dengan Singapura, Thailand dan Filipina yang produktivitas SDM nya tidak setinggi kita," paparnya.

(mkl/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads