Saat ini, volume genangan sudah mencapai 7,5% dari volume total yang direncanakan. Dengan volume tersebut, luas daerah yang digenangi telah mencapai 522 hektar (Ha).
"Hingga hari ke-95, luas area genangan sudah mencapai 522 hektar atau kalau dipersentasikan dari luas genangan lahan yang diperlukan adalah 13,2%," ujarโ Kepala Pusat Bendungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Imam Santoso kepada detikFinance, Kamis (3/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang sudah 3 desa yang tergenang," katanya.
Di total lokasi genangan Waduk Jatigede, setidaknya terdapat 10.920 kepala keluarga (KK) yang bermukim. Mereka tersebar di 28 desa di Kecamatan Darmaraja, Wado, Jatigede dan Jatinunggal yang merupakan kawasan-kawasan yang masuk area genangan.
Desa Jemah Kecamatan Jatigede, merupakan desa yang pertama kali digenangi air Sungai Cimanuk. Butuh 18 hari menenggelamkan desa ini. Sementara itu, untuk menenggelamkan 28 desa, butuh waktu sekitar 6-7 bulan.
Dalam peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakat Pembangunan Waduk Jatigede, 28 desa itu disebutkan berada di lima kecamatan di Kabupaten Sumedang. Di kecamatan Jatigede ada lima desa yang terendam, yaitu Desa Jemah, Ciranggem, Mekarasih, Sukakersa dan Cijeungjing.
Kecamatan Jatinunggal hanya ada dua desa, yaitu Desa Sirnasari dan Pawenang. Kemudian Kecamatan Wado, Desa Wado, Padajaya, Cisurat, dan Sukapura.
Sementara desa yang paling banyak terendam berada di Kecamatan Darmaraja. Ada 13 desa yaitu Desa Cipaku, Pakualam, Karangpakuan, Jatibungur, Sukamenak, Leuwihideung, Cibogo, Desa Sukaratu, Tarunajaya, Ranggon, Neglasari, Darmajaya. Di Kecamatan Cisitu, Desa Pajagan, Ciguntung, Cisitu, dan Sarimekar tergenang Bendungan Jatigede.
(dna/hen)