Jokowi Butuh Rp 3.400 T untuk Tol, KA, Pelabuhan, dan Bandara

Jokowi Butuh Rp 3.400 T untuk Tol, KA, Pelabuhan, dan Bandara

Feby Dwi Sutianto - detikFinance
Jumat, 04 Des 2015 15:43 WIB
Jokowi Butuh Rp 3.400 T untuk Tol, KA, Pelabuhan, dan Bandara
Jakarta - Konsultan asal Amerika Serikat (AS), The Boston Consulting Group memproyeksi kebutuhan dana investasi proyek infrastruktur sampai 5 tahun ke depan di masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Total investasi untuk proyek infrastruktur yang bakal dibelanjakan oleh pemerintah, swasta sampai BUMN ialah US$ 250 miliar atau setara Rp 3.458 triliun (asumsi US$ = Rp 13.832).

"Estimasi kita, Indonesia butuh US$ 250 miliar sampai 5 tahun ke depan. Itu untuk proyek jalan tol, kereta api (KA), pelabuhan dan bandara," Kata Managing Director BCG perwakilan Jakarta, Edwin Utama, saat press conference di Kantor BCG di Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Jumat (4/12/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alokasi terbesar, masih disumbang dari proyek pembangunan dan pengembangan pelabuhan, kereta dan jalan tol. Bila proyek tersebut bisa berjalan sesuai rencana, BCG menilai ada dampak langsung dan tidak langsung terhadap ekonomi Indonesia. Dampak langsung, perekonomian Indonesia bergairah bahkan diproyeksi bisa tumbuh 6% sampai 7%.

Selain itu, ongkos logistik nasional bisa dipangkas ke angka 15% dari kondisi saat ini 20%, karena faktor infrastruktur yang terbangun dan saling terkoneksi.

"Dampak tidak langsung kurangi kesenjangan sosial dan ciptakan lapangan kerja," tambahnya.

Meski ada dampak besar ke ekonomi, Edwin mengungkapkan tantangan pengembangan infrastruktur di Indonesia. Pertama ialah koordinasi antar Kementerian Lembaga serta koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam regulasi, perizinan hingga pembebasan lahan.

"Kedua soal ketersediaan dana tapi ini bisa diselesaikan dengan pinjaman ke luar negeri," jelasnya.

(feb/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads