Total investasi untuk proyek infrastruktur yang bakal dibelanjakan oleh pemerintah, swasta sampai BUMN ialah US$ 250 miliar atau setara Rp 3.458 triliun (asumsi US$ = Rp 13.832).
"Estimasi kita, Indonesia butuh US$ 250 miliar sampai 5 tahun ke depan. Itu untuk proyek jalan tol, kereta api (KA), pelabuhan dan bandara," Kata Managing Director BCG perwakilan Jakarta, Edwin Utama, saat press conference di Kantor BCG di Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Jumat (4/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ongkos logistik nasional bisa dipangkas ke angka 15% dari kondisi saat ini 20%, karena faktor infrastruktur yang terbangun dan saling terkoneksi.
"Dampak tidak langsung kurangi kesenjangan sosial dan ciptakan lapangan kerja," tambahnya.
Meski ada dampak besar ke ekonomi, Edwin mengungkapkan tantangan pengembangan infrastruktur di Indonesia. Pertama ialah koordinasi antar Kementerian Lembaga serta koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam regulasi, perizinan hingga pembebasan lahan.
"Kedua soal ketersediaan dana tapi ini bisa diselesaikan dengan pinjaman ke luar negeri," jelasnya.
(feb/hen)











































