China Menang Tender, Garap Jalur Kereta Kenya Rp 20 T

China Menang Tender, Garap Jalur Kereta Kenya Rp 20 T

Dewi Rachmat Kusuma - detikFinance
Rabu, 09 Des 2015 13:28 WIB
Foto: chinadaily.com
Jakarta -

Sebuah perusahaan besar China telah memenangkan tender untuk menyelesaikan jalur kereta di Kenya. Melalui proyek ini, diharapkan dapat meningkatkan koneksi di Afrika Timur.

China Communications Construction Co telah menandatangani perjanjian kerangka kerja dengan pemerintah Kenya untuk membangun dua bagian jalur kereta Mombasa-Malaba.

Demikian dikutip detikFinance dari chinadaily.com, Rabu (9/12/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada bulan September lalu, perusahaan memenangkan kontrak senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 20,55 triliun (kurs Rp 13.700) untuk mengembangkan jalur kereta Mombasa-Nairobi sepanjang 120 kilometer ke Naivasha, dan berhenti di sekitar Nairobi, ibukota Malaba.

Awal bulan ini, mereka menandatangani kesepakatan kerangka kerja untuk membangun bagian yang tersisa yang menghubungkan Naivasha dan Malaba. Biaya proyek ini belum diumumkan.

Sementara itu, anak perusahaannya, China Road and Bridge Corp akan membangun kereta api yang menghubungkan Mombasa dengan Nairobi dengan biaya sebesar U$ 3,8 miliar yang dijadwalkan selesai pada tahun 2017.

Jalur Mobasa-Malaba terbentang sepanjang 960 km. Diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, integrasi regional dan industrialisasi.

Kontrak terbaru untuk kereta api Nairobi-Malaba oleh perusahaan China ini disepakati setelah Presiden Xi Jinping mengumumkan bantuan dan pinjaman senilai US$ 60 miliar untuk Afrika, untuk membantu benua tersebut mengatasi tiga masalah di negaranya yaitu infrastruktur, talent dan pendanaan.

Liu Qitao, Ketua China Communications Construction Co mengatakan, pihaknya telah mendapatkan kontrak senilai US$ 5 miliar dan pinjaman selama Forum Kerjsama China-Afrika di Johannesburg pekan lalu.

Proyek-proyek tersebut termasuk kereta api dan pembangkit listrik tenaga air. Liu mengatakan, perseroan masih mencari pembiayaan untuk kontrak senilai US$ 5 miliar tersebut.

Ketika selesai nanti, kereta api Nairobi-Malaba akan terhubung ke Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi dan Sudan Selatan, membentuk jaringan Afrika Timur.

Terbentuknya jalur kereta Nairobi-Malaba tersebut akan meningkatkan transportasi di Kenya utara dan mengurangi biaya perjalanan lintas batas. Terutama untuk mengangkut barang dari Mombasa ke negara pedalaman di Afrika Timur.

"Jalur ini yang akan mempromosikan Kenya dan juga pembangunan ekonomi daerah, membuat Kenya lebih berpengaruh secara politik dan ekonomi di Afrika Timur. Ini juga akan meningkatkan interaksi dan interworking di Afrika Timur dan mempercepat proses integrasi," kata dia.

Pembangunan jalur kereta tersebut akan bisa merangkul sedikitnya hingga 30.000 pekerja lokal dan 5.000 pekerja Kenya akan mendapatkan keterampilan menggarap sebuah jalur kereta. Kereta api ini akan menggunakan peralatan dari China dan standar teknis.

"Proyek ini akan lebih meningkatkan kerjasama industri antara China dan Kenya," ujarnya.

(drk/drk)

Hide Ads