Mentan Klaim Hapus Program 'Bersayap' Sejak Awal 2015

Mentan Klaim Hapus Program 'Bersayap' Sejak Awal 2015

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 17 Des 2015 13:37 WIB
Mentan Klaim Hapus Program Bersayap Sejak Awal 2015
Jakarta - Saat penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di Istana Negara pada Senin pekan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar semua kementerian dan lembaga negara menghapus program-program yang tidak jelas karena menggunakan kalimat 'bersayap'.

Jokowi meminta APBN 2016 senilai Rp 2.095 triliun dibelanjakan untuk program-program yang jelas dan tepat sasaran. Karena itu, para menteri dan pimpinan lembaga negara harus ‎memperjelas program-program 'bersayap'. Jika tak jelas tujuan dan sasarannya, program-program seperti itu mesti dihapus.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan telah melaksanakan perintah Jokowi itu, bahkan sejak awal tahun ini sebelum ‎Jokowi meminta program 'bersayap' dihapus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amran menjelaskan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah meninjau ulang anggaran pada awal 2015 lalu. Anggaran yang tidak jelas dihapus dan dananya dialihkan untuk program-program lain yang lebih menyentuh kebutuhan masyarakat.

Hasilnya, Kementan berhasil memotong anggaran untuk acara-acara yang sifatnya seremonial dan ‎dana perjalanan dinas hingga Rp 4,1 triliun.

"Pertanian sudah lakukan itu (penghapusan program 'bersayap'). Kita refocusing anggaran, biaya seremonial, perjalanan dinas, kita pangkas sampai Rp 4,1 triliun. Itu sudah dilakukan di awal tahun," kata Amran usai menghadiri Rapim TNI di Mabes TNI, Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Anggaran Kementan pun sudah memiliki fokus yang jelas, dikonsentrasikan untuk 7 komoditas pangan utama, mulai dari padi hingga daging sapi.‎

"Sekarang sesuai arahan Bapak Presiden, kita fokus ke 7 komoditas, yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabe, gula, daging sapi," ‎tutupnya.

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads