Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Mulyono hari ini bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan penanaman padi perdana Varietas Kartika I. Lahan tersebut diolah dengan sistem mekanisasi pertanian modern dan pola semi organik di lahan Desa Ramunia Dem-Area Kodam I Bukit Barisan Seluas 106 hektar.
Kementerian Pertanian menggandeng TNI AD bukan tanpa alasan. TNI AD bersedia membantu petani turun ke sawah pun disertai suatu tekad.
"Kenapa TNI ikut-ikut kegiatan pertanian? Ini komitmen bersama sesuai arahan Presiden untuk swasembada pangan dalam 3 tahun ke depan. Kita Indonesia dijuluki negara agraris dengan petani handal. Kita kembalikan ke jatidiri masyarakat petani yang kaya lahan pertanian sangat luas. Tapi kenapa masih impor beras?" kata Kasad TNI Jenderal Mulyono di lokasi penanaman, Rabu (23/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya apresiasi Pangdam karena begitu Presiden mengajak ayo swasembada pangan dalam 3 tahun. Menteri Pertanian langsung ajak Kasad ayo kita kerja sama ramai-ramai untuk kepentingan rakyat. Jika untuk kepentingan rakyat kami tidak akan mundur. Rakyat adalah ibu kandung TNI," jelas Jenderal Mulyono.
Selama satu tahun, kata Jenderal Mulyono, TNI bergandengan tangan dengan Menteri Pertanian. Jenderal Mulyono pun mengapresiasi tekad Menteri Pertanian mengawal produksi komoditas pangan strategis.
"Kami punya Menteri Pertanian yang patut dibanggakan. Tidak pernah lelah mendatangi petani dari Sabang sampai Merauke. Berbuat apa saja untuk kepentingan petani Indonesia," kata Jenderal Mulyono.
Jenderal Mulyono mengajak Babinsa bersama-sama bekerja gotong royong dengan petani untuk mencapai swasembada padi, jagung dan kedelai kurang dari 3 tahun.
"Mari kita bersama-sama lakukan ini. Terima kasih Babinsa dan komandan Kodim kalian hebat-hebat. Kalau perlu tidak sampai 3 tahun. Pertengahan tahun depan kita surplus. Apalagi saat ini sudah mekanisasi pertanian. Bertani lebih mudah dan cepat
Tidak hanya di Medan, TNI hingga penghujung tahun akan membuka lahan di Nusa Tenggara Timur dan Merauke Papua. "Target kami akan buka lahan sawah baru 200.000 hektar," tambahnya.
Dalam acara tersebut Kementerian Pertanian memberi bantuan 10 unit rice transplanter (alat tanam benih otomatis), 10 unit combine harvester (alat panen padi), traktor serta pompa air.
(ang/ang)