Ternyata, pengembangan HST menyambungkan antara ujung barat dan timur di Pulau Jawa yakni dari Merak di Banten hingga Banyuwangi di Jawa Timur.
"Memang ujungnya ke situ. Itu masuk ke dalam rencana besar," kata Kepala Subbagian Humas dan Kerja Sama Luar Negeri, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Joice Hutajulu, kepada detikFinance, Jumat (25/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila rencana ini terealisir, kereta cepat rute Merak-Banyuwangi bisa menjadi moda transportasi alternatif bagi warga di Pulau Jawa pada tahun 2030.
Untuk proyek ini, rencananya 30% dibiayai oleh pemerintah dan 70% oleh investor.
"Dalam program rencana induk nasional, pembiayaan 30% ditanggung oleh pemerintah dan 70% oleh investor," sebutnya.
Ternyata, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tidak masuk ke dalam rencana induk perkeretaapian yang telah digagas sejak era Menteri perhubungan, Freddy Numberi itu.
Meski tak masuk, Joice mengaku rute atau moda kereta bisa disesuaikan sesuai kebutuhan. Untuk kasus HST Jakarta-Bandung, Joice mengaskan pembiayaan tetap ditangung 100% oleh swasta atau investor.
"Sebenarnya bisa saja disesuaikan (rencana induk), maka pada prinsipnya kenapa BUMN yang bangun untuk kereta cepat Jakarta-Bandung," sebutnya.
(feb/feb)