Pengusaha Minta Kuota Impor Sapi Bakalan Ditambah

Pengusaha Minta Kuota Impor Sapi Bakalan Ditambah

Michael Agustinus - detikFinance
Selasa, 05 Jan 2016 15:47 WIB
Jakarta - Para importir sapi yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Feedloter Indonesia (Apfindo) tak puas dengan kuota impor sapi bakalan yang ditetapkan pemerintah sebesar 600.000 ekor untuk tahun 2016. Jumlah kuota ini menurun sedikit dibanding kuota pada 2015 yang sebanyak 617.000 ekor sapi bakalan.

Ketua Umum Apfindo, Joni Liano, menuturkan bahwa sebenarnya pemerintah dan importir sapi sudah pernah berdiskusi dan menghitung bersama-sama kebutuhan sapi impor 2016. Berdasarkan perhitungan bersama tersebut, kebutuhan impor sapi bakalan pada 2016 diperkirakan 780 ribu ekor, lebih besar dibanding kuota yang ditetapkan pemerintah.

"Waktu saya ikut FGD (Focus Group Discussion) di Kemenko Perekonomian, kita telah menghitung bersama pemerintah, waktu itu kita sepakat kekurangan kita setelah dihitung sekitar 780 ribu ekor untuk sapi bakalan," kata Joni kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (5/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi, dalam FGD ‎yang dihadiri Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Kementerian Pertanian (Kementan), dan Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Desember 2015 itu disimpulkan ada kenaikan kebutuhan daging sapi di Indonesia pada 2016.

Sumber kenaikannya ialah kenaikan konsumsi daging ‎sapi per kapita dari 2,56 kg/kapita/tahun menjadi 2,61 kg/kapita/tahun. Hal ini disebabkan naiknya pendapatan per kapita di Indonesia, gaya hidup pun berubah, daging sapi semakin banyak dikonsumsi. Selain itu ada kenaikan jumlah penduduk hingga 3 juta orang.

"Konsumsi daging sapi naik dari 2,56 kg/kapita/tahun menjadi 2,61 kg/kapita/tahun‎. Penduduk juga naik di 2016 menjadi 258 juta orang," paparnya.

Dengan asumsi konsumsi per kapita sebanyak 2,61 kg/kapita/tahun dan jumlah penduduk 258 juta orang, maka kebutuhan daging sapi di Indonesia pada 2016 adalah 750 ribu ton atau setara dengan 3,8 juta ekor sapi. Dari jumlah itu, ‎kira-kira dibutuhkan impor 780 ribu ekor sapi bakalan dan 80.000 ton daging sapi atau setara dengan 350.000 ekor sapi. Sedangkan pasokan sapi lokal harus mencapai 2,8 juta ekor. ‎

Karena itu, Joni mengaku heran dengan keputusan pemerintah yang malah menurunkan kuota impor sapi bakalan menjadi hanya 600.000 ekor.

"Ternyata keputusan Rakortas hanya 600 ribu ekor, mungkin ada pertimbangan lain dari pemerintah," ‎ucapnya.

Meski demikian, pihaknya sedikit lega karena pemerintah masih membuka peluang untuk menambah kuota impor sapi di kuartal III dan IV dengan melihat situasi pasar. Joni berharap kuota impor sapi bakalan akan ditambah lagi.

"Alokasi ini kan bisa dievaluasi di kuartal III dan IV, mudah-mudahan bisa ada penambahan," tutupnya.

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads