Dalam rapat yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Jokowi meminta harga pangan dipantau setiap minggu. Terutama untuk beras, gula, dan jagung.
"Ke depan supaya semuanya dibaca mingguan. Presiden ingin kamu jangan baca belakangan, menjadi sudah kaget waktu gagal. Jadi harus rutin mingguan," ungkap Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumadjakti, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya, harus kita pantau rutin, selain perbaikan tadi, harus kita lakukan langkah nyata, kalau terjadi kemacetan dari rencana awal," jelasnya.
Secara umum, Djarot mengungkapkan pengendalian harga pangan setahun sebelumnya cukup baik. Terlihat pada inflasi akhir tahun yang mencapai 3,35%. Ini seharusnya dapat dipertahankan ke depannya.
"Apa yang sudah bagus di 2015, kaki tangan mampu ikut menjaga inflasi, agar dipertahankan. Untuk itu kita sampaikan yang akan kita lakukan. Itu saja, sederhana saja. Ya langkah kita memperbaiki infrastruktur yang kita punya, memperbaiki sistem operasional yang kemarin dianggap menghambat, memperbaiki organisasi saya," paparnya.
(mkl/dnl)