Usulan pertama dan paling fenomenal adalah Jalan Tol Cikampek II. "Diusulkan Jasa Marga sepanjang 64 km. Lokasinya di sebelah jalur yang sudah ada. Estimasi awal nilai investasi kebutuhannya Rp 17 triliun," ujar Herry, kepada detikFinance, Rabu (6/1/2015).
Tak hanya itu, Jasa Marga pun mengajukan usulan lain yakni pembangunan Jalan Tol baru di atas Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang sudah ada saat ini. "Jadi dibuat bertingkat begitu. Di pasang tiang di tengah jalan tol yang sudah ada. Badan jalannya di atas jalan tol yang sekarang," tutur Herry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dua usulan jalan tol hasil prakarsa Jasa Marga tersebut, ada beberapa tol lain yang juga diusulkan pembangunannya oleh pemrakarsa.
"Ada Semanan-Balaraja, disuslkan panjangnya 31,67 km dengan kebutuhan investasi Rp 11,31 triliun. Kemudian ada Kamal-Teluk Naga-Balaraja sepanjang 48,3 Km senilai Rp 18 triliun," sambung dia.
Dua proyek yang diusulkan tersebut berlokasi di Banten. Mengingat kebutuhan transportasi di kawasan ini semakin meningkat, seiring pertumbuhan ekonomi yang terutama ditunjang sektor properti dan banyaknya pusat-pusat kawasan industri baru bermunculan di kawasan ini.
Masih ada lagi usulan untuk ruas Cileunyi-Tasik-Banjar di Jawa Barat sepanjang 15,69 km. "Saat ini prosesnya masih FS (studi kelayakan)," kata Herry.
Berikutnya adalah Tegal-Cilacap dan Batas Jawa Tengah-Cilacap-Yogya-Solo. Saat ini belum ada spesifikasi rinci tentang jalan tol yang akan dibangun di Jawa Tengah tersebut. "Tapi usulannya sudah masuk daftar kami," pungkas dia.
(dna/dnl)