RI Gabung Bank Infrastruktur Asia, Menkeu: Kita Butuh Pembiayaan

Laporan dari Beijing

RI Gabung Bank Infrastruktur Asia, Menkeu: Kita Butuh Pembiayaan

Maikel Jefriando - detikFinance
Sabtu, 16 Jan 2016 15:01 WIB
Beijing - Indonesia menjadi salah satu anggota dari Asian Infratucture Investment Bank ‎(AIIB) atau Bank Infrastruktur Asia. AIIB telah resmi beroperasi setelah diresmikan oleh Presiden China Xi Jin Ping, di Beijing.

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menuturkan, kepentingan Indonesia dalam AIIB adalah pembiayaan infrastruktur. Indonesia masih membutuhkan banyak infrastruktur untuk dibangun, sementara dana yang tersedia tidak tercukupi.

"Kita ingin pembangunan infrastruktur dipercepat‎, kita butuh lembaga seperti AIIB ini," tegas Bambang, di Daioyutai State Guest House, Beijing, Sabtu (16/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah memiliki beberapa sumber pendanaan. Di antaranya adalah yang berasal dari Anggaran‎ Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, belanja yang dikeluarkan hanya mampu melengkapi infrastruktur dasar.

"Kalau percepatan infratruktur, kita nggak bisa bergantung kepada APBN, karena APBN lebih kepada infrastruktur dasar," ujarnya.

Selain APBN, Indonesia juga cukup aktif dalam menarik pembiayaan dari lembaga multilateral lainnya. Seperti dari Bank Dunia (WB) dan Asian Development Bank (ADB). Namun ternyata, masih belum cukup.

"Yang penting kita memperbanyak alternatif sumber pendanaan, dari yang ada sekarang, kenapa karena untuk infrastruktur kita butuh percepatan," ujarnya.‎

(mkl/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads