Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menuturkan, kepentingan Indonesia dalam AIIB adalah pembiayaan infrastruktur. Indonesia masih membutuhkan banyak infrastruktur untuk dibangun, sementara dana yang tersedia tidak tercukupi.
"Kita ingin pembangunan infrastruktur dipercepat, kita butuh lembaga seperti AIIB ini," tegas Bambang, di Daioyutai State Guest House, Beijing, Sabtu (16/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau percepatan infratruktur, kita nggak bisa bergantung kepada APBN, karena APBN lebih kepada infrastruktur dasar," ujarnya.
Selain APBN, Indonesia juga cukup aktif dalam menarik pembiayaan dari lembaga multilateral lainnya. Seperti dari Bank Dunia (WB) dan Asian Development Bank (ADB). Namun ternyata, masih belum cukup.
"Yang penting kita memperbanyak alternatif sumber pendanaan, dari yang ada sekarang, kenapa karena untuk infrastruktur kita butuh percepatan," ujarnya.
(mkl/dnl)