Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menegaskan tetap menahan jagung impor. Langkah ini dilakukan agar harga jagung di tingkat petani tidak kembali merosot.
"Agak pahit untuk angkat petani kita. Kalau ini (jagung impor) masuk penuhi pasar, ini bisa membuat harga di petani turun, karena mereka (importir) ini bisa atur keadaan," kata Amran saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ngotot karena di Februari 2015 harga jagung Rp 1.500/kg. Tapi petani hanya bisa pasrah di lapangan, nggak bisa akses, kami yang diteriaki petani. Kami tahan, kami kontrol 500.000 ton (jagung impor)," katanya.
Amran mengakui, kebijakannya tersebut dikeluhkan peternak ayam karena harga pakan ayam yang ikut melambung.
"Kami tunggu harga yang wajar, makanya kami bertahan. Ini memang ada keluhan dari peternak," pungkasnya. (hns/hns)