Sapi sendiri dibeli dan didatangkan dari daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pemberangkatan kedua kemarin kapal kosong karena bentrokan dengan Natalan. Kan tanggal 23 itu dan tanggal 25-nya Natalan nggak mungkin ngumpulin ternak itu kan kalau dari NTT kan dari mana-mana," ujar Direktur Pemasaran Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Fifi Murfiani saat menghadiri Rapat Pleno dengan Komite II DPD RI, di Gedung DPD, Jakarta, Selasa (26/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pengiriman selanjutnya, sapi akan dibawa pada tanggal 2 Februari 2016. Pada pengiriman ketiga itu, kapal ternak akan dilengkapi shipping instruction untuk lebih dapat mengontrol pengiriman sapi ini.
"Mulai 2 Februari, pengiriman selanjutnya nanti ada shipping instruction, setiap yang mau pakai kapal isi shipping instruction, isinya nama pembelinya siapa, nama penjualnya siapa, berapa ekor yang dikeluarkan, beratnya berapa, harga disitu berapa, siapa saja boleh yang shipping instruction-nya cepet," tambah Fifi.
Rencananya sampai 2017, pemerintah akan menambahan 5 kapal ternak yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi nasional.
"Kapal ternak kan baru 1, jadi 1 itu adalah melayani sumber konsumsi daging 60% itu ada di Jakarta, Bandung, dan Banten, jadi daerah itulah apapun daging masuk kesitu pasti habis, itu kapal pertama diperuntukkan kesitu, tapi untuk 5 kapal berikutnya, kami akan mempertimbangkan sebaik-baiknya," tutup Fifi. (feb/feb)