Rantai Distribusi Pangan Kepanjangan, Ini Solusi Mentan

Rantai Distribusi Pangan Kepanjangan, Ini Solusi Mentan

Michael Agustinus - detikFinance
Rabu, 27 Jan 2016 13:16 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Harga sejumlah bahan pangan pokok seperti beras, jagung, daging sapi, daging ayam, dan sebagainya mengalami lonjakan pada awal 2016 ini. Salah satu penyebab tingginya harga pangan ini adalah, rantai pasokan yang terlalu panjang.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengungkapkan, harga pangan tetap rendah di tingkat petani, namun melambung tinggi di tingkat konsumen. Menurutnya, ada yang salah dalam rantai pasokan ini, para pedagang perantara menikmati keuntungan yang besar.

Untuk mengatasi masalah ini, Amran menyarankan agar peran Bulog diperluas, tidak hanya menangani beras saja, tapi semua komoditas pangan strategis. Bulog harus ikut mengintervensi pasar, membeli langsung dari petani dan menjualnya langsung ke masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan koordinasi dengan Kemendag, Bulog, ini supply chain (rantai pasokan) harus dipotong, semua komoditas. Nanti Bulog yang beli, Kementan mendukung, yang biasanya dari 8 titik menjadi 4 titik, menjadi 50%," papar Amran, dalam jumpa pers di Kantor Ditjen Hortikultura Kementan, Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Dia menjelaskan, rantai pasokan dapat dipotong separuh, jika Bulog membeli langsung ke petani, membawanya ke pasar, dan menjualnya langsung ke konsumen. Cara ini diyakini Amran bisa menekan harga bahan pokok, termasuk daging sapi.

"Jadi dari petani ke Bulog, Bulog langsung ke pasar, lalu ke konsumen, jadi tinggal 4 titik. Itu solusi untuk seluruh komoditas, termasuk daging sapi," ucapnya.

Untuk jaringan pasar, Bulog dapat menggunakan Toko Tani Indonesia (TTI) yang akan dibangun hingga 1.000 unit di seluruh Indonesia pada tahun ini. "Kan ada Toko Tani Indonesia, tahun ini ada 1.000 unit, sekarang sudah ada 200," ujar Amran.

Selain membuat harga bahan pangan terjangkau untuk masyarakat, peranan Bulog sebagai stabilitator harga pangan ini juga akan membuat harga di tingkat petani terjamin. "Kalau supply chain ini kita potong 50%, ini kita mengangkat harga di tingkat petani, tapi menekan harga di tingkat konsumen. Ini harus kita benahi dari sekarang," tutupnya. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads