Dengan adanya kesepakatan tersebut, ada jaminan pasokan sapi sehingga kapal ternak tidak akan berlayar kosong tanpa muatan lagi seperti yang terjadi pada Januari lalu.
"Kapal ternak sudah terisi. Dengan program jangka panjang, itu sudah pasokan terus menerus. Sudah ada kesepakatan harga untuk jangka panjang," kata Amran kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (5/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diakuinya bahwa pengoperasian kapal ternak masih terkendala berbagai persoalan. Tapi, seiring berjalannya waktu pemerintah terus berupaya menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada agar kapal ternak bisa efektif menurunkan harga daging sapi.
"Memang butuh waktu, ini kan persoalan yang sudah lama, nggak bisa diselesaikan dalam satu hari," tutupnya.
Sebagai informasi, kapal ternak KM Camara Nusantara 1, kembali berlayar dari Kupang, NTT untuk membawa sapi ke Pulau Jawa. Pada pelayaran ke-3, kapal ternak singgah di beberapa kota sentra sapi di NTT dan NTB untuk mengisi muatan.
Berbeda dengan pelayaran ke-2 yang kosong muatan, KM Camara Nusantara 1 pada pelayaran ke-3 membawa muatan penuh yakni 500 ekor sapi. Kapal yang dioperasikan oleh PT Pelni (Persero) ini memiliki kapasitas angkut 500 ekor sekali jalan. "Muatannya ada 500 ekor," kata Kepala Humas Pelni, Ahmad Sujadi, kepada detikFinance.
Kini, kapal dalam perjalanan dari Waingapu (NTT)Β ke Surabaya. Kapal ternak juga berhenti untuk menurunkan sapi di Semarang, Cirebon dan Jakarta. "Posisi kapal ternak dalam perjalanan dari Waingapu ke Surabaya. Rencana tiba di Surabaya (6/2) siang. Pada Senin malam akan tiba di Priok (Jakarta)," tambahnya. (hns/hns)











































