Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuturkan bahwa kapal ternak kini tak lagi kekurangan sapi karena dirinya menurunkan BUMN yang bergerak di bidang peternakan, PT Berdikari, untuk mencari pasokan sapi langsung ke para peternak, tidak lewat pedagang perantara.
"Kita rancang sinergi yang baik dengan PT Berdikari, aku minta mereka turun sampai ke lapangan, ke tingkat peternak. Saya minta ditongkrongi sampai ke lapangan. Alhamdulillah jalan," kata Amran kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (5/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, daging sapi dari NTT dan NTB ini bisa dijual dengan harga di bawah rata-rata di DKI Jakarta, sebab dibeli langsung dari peternak, tidak lewat pedagang perantara.
"Sudah ada kesepakatan harga untuk jangka panjang, yang jelas lebih murah daripada sapi di kota," tutupnya.
Sebagai informasi, kapal ternak KM Camara Nusantara 1, kembali berlayar dari Kupang, NTT untuk membawa sapi ke Pulau Jawa. Pada pelayaran ke-3, kapal ternak singgah di beberapa kota sentra sapi di NTT dan NTB untuk mengisi muatan.
Berbeda dengan pelayaran ke-2 yangkosong muatan, KM Camara Nusantara 1 pada pelayaran ke-3 membawa muatan penuh yakni 500 ekor sapi. Kapal yang dioperasikan oleh PT Pelni (Persero) ini memiliki kapasitas angkut 500 ekor sekali jalan. "Muatannya ada 500 ekor," kata Kepala Humas Pelni, Ahmad Sujadi, kepada detikFinance.
Kini, kapal dalam perjalanan dari Waingapu ke Surabaya. Kapal ternak juga berhenti untuk menurunkan sapi di Semarang, Cirebon dan Jakarta. "Posisi kapal ternak dalam perjalanan dari Waingapu ke Surabaya. Rencana tiba di Surabaya (6/2) siang. Pada Senin malam akan tiba di Priok (Jakarta)," tambahnya. (hns/hns)