Namun, harga daging sapi di Jakarta masih berkisar di atas Rp 100.000/kg. Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin, harga daging sapi di Jakarta bisa turun sampai kisaran Rp 80.000/kg dengan adanya kapal ternak.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengakui keberadaan kapal ternak saat ini belum mampu menurunkan harga daging sapi di Jakarta. Dampak dari kapal ternak belum dapat dirasakan dalam jangka pendek, tapi Amran yakin akan bedampak dalam jangka panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang terpenting, menurutnya, kapal ternak sudah ada dan beroperasi dulu. Masih butuh proses panjang untuk menurunkan harga daging sapi. "Ini butuh proses, butuh waktu, jangan lihat hari ini," ucapnya.
Amran menambahkan, keberadaan kapal ternak bertujuan mengubah struktur pasar, memperpendek rantai pasokan, mempersingkat distribusi, sehingga harga daging sapi bisa diturunkan. Tetapi semua itu butuh waktu panjang. "Ini juga ingin mengubah struktur pasar, harga naik di peternak, turun di konsume," tukas dia.
Banyak sekali manfaat dari kapal ternak ini, mulai dari penurunan biaya distribusi sapi, penurunan tingkat susut bobot sapi, dan sebagainya. "Biaya angkut sapi dari NTT dulu mahal sekali, Rp 1,8 juta per ekor sampai Jakarta, sekarang cuma Rp 320 ribu per ekor. Dulu angkut sapi dari NTT ke Jakarta butuh 1,5 bulan, bahkan 2 bulan, sekarang cuma 3-5 hari sudah sampai. Bobot sapi dulu bisa turun 20%, sekarang cuma 5%," tutup Amran.
Sebagai informasi, Kapal ternak KM Camara Nusantara I pada pukul 06.30 WIB pagi ini kembali merapat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dengan membawa 299 ekor sapi. "Sapi yang dibawa 299 ekor, sebagian sudah turun di Surabaya dan Cirebon," tutur Amran.
Dari 500 ekor yang dibawa dari Pelabuhan Tenau, NTT, sebanyak 167 ekor sapi diturunkan di Cirebon pada 8 Februari lalu, dan 33 ekor sapi di Surabaya pada 6 Februari. Sapi yang tiba di Jakarta ini akan dipasarkan oleh Perum Bulog, PD Dharma Jaya, dan PT Berdikari dengan harga Rp 85.000/kg di tingkat konsumen. (wdl/wdl)