Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim bahwa harga sapi-sapi itu di tingkat peternak mencapai Rp 28.000-31.000/kg bobot hidup, lebih tinggi dari biasanya.
"Dari peternak dulunya Rp 25.000-26.000/kg bobot hidup, kita angkat jadi 28.000-31.000/kg bobot hidup," kata Amran saat menyambut kapal ternak di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Diakuinya, sapi yang diangkut kapal ternak tidak dibeli langsung dari peternak melainkan melalui perantara. Namun pengusaha-pengusaha lokal yang menjadi perantara tak boleh mengambil keuntungan berlebih, harus wajar supaya peternak dan konsumen juga diuntungkan.
"Kan biar pengusaha-pengusaha lokal juga terlibat, bukan kita ingin menghilangkan mereka. Tetapi harus ada keseimbangan baru di mana peternak menikmati, mereka menikmati, konsumen juga menikmati," ucapnya.
Selanjutnya sampai di Jakarta, sapi yang diangkut kapal ternak ini akan dipasarkan oleh Perum Bulog, PT Berdikari, dan PD Dharma Jaya.
"Bulog, Berdikari, Dharma Jaya langsung jual ke pasar," tukas dia.
Amran menjamin harga daging sapi NTT dan NTB ini bisa Rp 85.000/kg di tingkat konsumen, jauh di bawah rata-rata harga daging sapi di Jakarta yang di atas Rp 100.000/kg.
"Semua harganya rata-rata Rp 85.000/kg di pasar, di konsumen," pungkasnya.
(ang/ang)