Namun dipastikan nasib menara peninggalan Belanda tersebut tetap berdiri tegak dan dijaga keberadaannya lantaran sebagai warisan bernilai sejarah.
"Pemkot Bandung meminta menara ini tetap dipertahankan karena merupakan heritage," ucap Kepala Dinas Operasi Lanud Husein Sastranegara, Letkol Nav Wahyu Bintoro usai menghadiri peresmian pengoperasian tower baru untuk pengaturan lalu lintas penerbangan berniaga dan militer di Bandara Husein Sastranegara, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (10/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini (bangunan menara tua) heritage-nya Jawa Barat serta menjadi bagian histori Kota Bandung. Menara tersebut sudah ada sejak zaman Agresi Militer Belanda," ujarnya.
"Usianya diperkirakan 90 tahun lebih, ya hampir seratus tahun," kata Wahyu menambahkan.
Menurut Wahyu, menara lama yang masih kokoh ini kelak bisa menjadi salah satu spot wisata di Kota Bandung berkaitan sejarah dirgantara Indonesia. Soal teknisnya, Wahyu menyebut pihak Lanud Husein Sastranegara perlu berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung.
"Nanti kita akan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Bandung," ucap Wahyu.
Menilik kisah sejarah, awalnya Bandara Husein Sastranegara merupakan bandara peninggalan Pemerintah Hindia Belanda atau sebelum Perang Dunia II. Dahulu namanya Bandara Andir yang merujuk sebutan daerah lokasi keberadaan lapangan terbang tersebut. Pembangunan landasan berlangsung sekitar 1920. (bbn/feb)