Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia, Asnawi, mengungkapkan mulai digelontorkannya 299 sapi yang dibawa Kapal Camara Nusantara I beberapa hari lalu belum berimbas pada harga daging sapi di Jabodetabek yang masih bertengger di harga Rp 115.000-140.000/kg.
"Kalau itu rutin sebulan 2 kali, jumlahnya hanya seperempat dari kebutuhan daging sapi satu hari di Jakarta. Di Jakarta satu hari sapi yang dipotong antara 700-900 ekor," jelasnya pada detikFinance, Jumat (12/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pun ada yang jual Rp 90.000 di mana, di pasar mana? Saya juga punya hitungan kalau Bulog atau Berdikari tak bisa jual di harga itu, pasti mereka juga ambil margin. Hitungan saya meski sudah disubsidi pemerintah, sapi asal NTT dan NTB ketika sampai Jakarta harganya sama dengan dari feedloter," tandasnya.
Dia menghitung, dengan harga pembelian sapi hidup Rp 35.000-36.000/kg, meski dengan biaya pengangkutan disubsidi, harga sapi hidup di Jakarta akan mencapai sekitar Rp 44.000.
"Ada biaya pakan selama di kapal, biaya penyusutan, biaya karantina, dan sebagainya. Kemudian Bulog tentu jual sapi nggak mau rugi, sulit dijual di harga di bawah Rp 100.000/kg," jelas Asnawi.
Asnawi mengungkapkan, harga daging sapi di pasaran Jakarta masih dipatok di harga Rp 115.000-140.000/kg sesuai dengan kualitas. Artinya belum ada yang berubah, sempat naik saat pemberlakuan PPN yang saat itu harganya daging kualitas sedang sempat tembus Rp 140.000/kg.
"Masih sama ada atau tanpa sapi dari NTT dan NTB. Sapi hidup masih dijual Rp 43.000-45.000/kg, karkas Rp 88.000-89.000/kg, dan harga jual daging sapi kalau di rata-rata yang daging kualitas biasa Rp 115.000," tutupnya. (ang/ang)











































