Para pelaku usaha sapi potong mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) untuk membentuk organisasi baru yang bernama Gabungan Pelaku Usaha Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) yang merupakan peleburan dari Apfindo ditambah pelaku-pelaku usaha sapi potong.
Munas pertama Gapuspindo dilaksanakan di Lampung karena daerah ini adalah lumbung ternak nasional. Di samping itu, Lampung dapat dijadikan role model pengembangan peternakan sapi di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Munas Gapuspindo memilih 12 orang yang ditetapkan sebagai Dewan Gapuspindo. Dewan ini selanjutnya akan bermusyawarah untuk memilih Ketua Dewan.
Acara ini dihadiri Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Muladno; Deputi Bidang Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud; Pakar Ekonomi Pertanian, Bustanul Arifin; dan Pakar Perternakan Rochadi Tawaf. Dalam acara ini juga diadakan Seminar Nasional Peternakan Sapi Potong dengan tema "Meningkatkan Produktivitas Agribisnis Sapi Potong yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan di Era Global".
"Diharapkan seminar ini dapat menghasilkan gagasan yang bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas sapi potong Indonesia," kata Ketua Panitia Munas Gapuspindo, Didiek Purwanto, dalam siaran pers di Bandar Lampung, Rabu (17/2/2016).
Gapuspindo diharapkan dapat menjadi pelopor pembaharuan di bidang peternakan sapi potong di Indonesia. Selain itu, mengembangkan peternakan sapi potong melalui usaha anggota yang berpegang pada prinsip tata kelola usaha yang baik sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, serta menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan peternakan sapi potong di Indonesia.
"Diharapkan dengan perkembangan yang sangat positif ini, pemerintah dapat terus mendukung upaya kami untuk mengembangkan usaha sapi potong melalui kebijakan yang konsisten dan berpihak kepada para pelaku usaha sapi potong Indonesia," pungkas Didiek. (hns/hns)