Basuki mengungkapkan, rusun ini dibangun oleh kontraktor BUMN, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan dibangun dari dana APBN 2015 sebesar Rp 7,6 miliar.
"Rusun 3 lantai dengan luas 1.520 meter persegi dibangun dari dana APBN melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perunmahan Rakyat (PUPR) 2015. Dengan nilai kontrak Rp 7,6 miliar yang diselesaikan dalam waktu 180 hari kalender, atau tepatnya sejak 26 Juni sampai 31 Desember 2015," katanya saat peresmian di Ponpes Darul Ulum, Jombang, Sabtu (20/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rusun berlantai tiga dimaksudkan untuk memberikan fasilitas optimal kepada anak didik kita, yakni para santri yang jadi bagian dari tumpuan masa depan bangsa. Agar adik-adik santri ini dapat tenang dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar secara maksimal," jelasnya.
Rusun ini akan menggantikan bilik-bilik kamar bagi penghuni pondok pesantren yang memiliki 2.200 santri putra dan putri tersebut. Rusun tersebut memiliki 3 lantai dan direncanakan akan dihuni oleh 348 santri lajang.
"Rusun Pondok Pesantren Darul Ulum ini dibangun sebanyak satu tower. Meskipun ada keterbatasan yang dijumpai seperti sempitnya lahan, tapi akhirnya rusun 3 lantai ini bisa menyediakan yang jauh lebih layak dari sebelumnya," kata Basuki
Basuki berujar, rusun tersebut berdiri di atas lahan pesantren luasan sebesar 1.520 meter persegi. Ada 2 tipe unit barak, yakni 6 unit barak besar yang bisa diisi oleh 32 santri, dan 6 unit barak kecil yang diisi oleh 20 santri. Sehingga rusun tersebut direncanakan akan dihuni oleh 348 orang.
"Ini juga telah dilengkapi dengan furniture berupa tempat tidur susun dan almari. Sedangkan MCK, tempat cuci baju ditempatkan di setiap ujung kanan dan kiri setiap lantai pada bangunan rusun ini. Maka saya sampaikan ini rusun siap huni dan bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya," ujar Basuki. (hns/hns)











































