Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian (Kementan), Fini Murfiani mengklaim, para peternak kini berbondong-bondong antre menjual sapinya untuk diangkut ke Jakarta. Hal ini membuat harga sapi hidup melonjak hingga Rp 35.000/kg, dari sebelumnya di kisaran Rp 25.000- Rp 26.000 di tingkat peternak di NTT.
"Pada antre yang daftar ke kita buat jual. Jadi kita harus seleksi. Sapi hidup yang diangkut dari Pelabuhan Tenau dari jenis sapi Bali sekarang harganya Rp 33.000-Rp 34.000/kg. Kemudian sapi Sumba Ongole Rp 34.000- Rp35.000/kg di Pelabuhan Waingapu," kata Fini pada detikFinance ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (9/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat pakai angkutan darat tingkat penyusutan berat sapi dari NTT begitu sampai Jakarta 20%. Sekarang hanya 8% susutnya, itu baru pertama loh, kita masih belajar terus buat turunkan tingkat penyusutan," jelas Fini.
Sebagai informasi, kedatangan kapal ternak kali ini membawa muatan penuh sebanyak 500 ekor, dengan rincian 400 ekor diturunkan di Jakarta dan 100 ekor disalurkan di Cirebon, Jawa Barat.
500 sapi ini diangkut dari 2 pelabuhan yakni Pelabuhan Tenau Kupang sebanyak 400 ekor sapi jenis Sapi Bali dengan berat rata-rata 275 kg, dan sapi Sumba Ongole sebanyak 100 ekor dengan berat rata-rata 325 kg yang diangkut dari Pelabuhan Waingapu, Kupang.
Ada 8 pelaku usaha yang menggunakan kapal khusus ternak ini yakni CV Semata Wayang, UD Harapan Jaya, UD Praiwora Putra, CV Tiga Berlian, CV Bina Taruna, CV STMJ, CV Generasi Baru, dan PT Berdikari (Persero). Sapi tersebut nantinya akan dijual di pasar Jakarta seharga Rp 85.000/kg. (hns/hns)











































