Namun, sapi-sapi asal NTT diperkirakan hanya mampu memenuhi sekitar 15%-20% kebutuhan sapi di pasaran. Selain itu, bobot sapi NTT lebih kecil dibandingkan sapi impor dari Australia.
"Sapi asal NTT yang dikirim ke Jakarta kecil-kecil, bobotnya sekitar setengah dari sapi impor asal Australia," ujar Teguh Boediyana, Ketua umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia kepada detikFinance, Senin (22/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, pasokan sapi NTT belum mencukupi kebutuhan daging sapi Jabodetabek secara utuh. Menurutnya daging sapi lokal hanya mampu memenuhi sekitar 5% kebutuhan konsumen di Jabodetabek.
Selain itu, daging sapi lokal memiliki segmen pasar tersendiri. Sedangkan mayoritas daging sapi yang beredar di pasar diimpor dari Australia.
Meski hanya mencukupi sebagian kecil kebutuhan, sapi dari NTT tetap dibutuhkan karena dapat menambah pasokan daging sapi lokal ke Jabodetabek.
"Pengiriman sapi lokal dari NTT sangat bagus mengingat kita harus terus meningkatkan penjualan daging sapi lokal ke luar daerah," ujar Teguh. (hns/hns)











































